RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi diduga menggunakan bom bikinan Amerika Serikat (AS) ketika menyerang bus dengan anak-anak di dalamnya.
Dilansir Russian Today Senin (13/8/2018), seorang jurnalis lokal bernama Nasser Arrabyee mengklaim menemukan pecahan bom tersebut.
Baca juga: Serangan Koalisi Saudi Tewaskan 29 Anak yang Baru Pulang Piknik
"Pecahan bom AS yang dipakai membunuh anak Yaman di Saada, dan merupakan kejahatan perang AS-Saudi," ulas Arrabyee di Twitter.
The remnants of the US bombs that killed Yemen children in the latest US-Saudi massare and war crime of August 9th, 2018
In Saada north Yemen. pic.twitter.com/z8bvadwncG
— Nasser Arrabyee (@narrabyee) August 11, 2018
Jurnalis Ben Norton menanggapi unggahan Arrabyee. Dia berkata bom itu merupakan bom serba guna tak berpandu Raytheon Mark 82.
Senjata dari serial MK-80 itu pertama kali muncul ke publik pada 2016 ketika koalisi pimpinan Saudi menyerang sebuah gedung di Sana'a.
Saat itu, sedang berlangsung Sheikh Ali al-Rawishan, dan menewaskan lebih dari 140 orang, serta melukai 525 lainnya.
Pecahan bom yang diunggah Arrabyee itu langsung menuai tanggapan Pentagon melalui juru bicara Mayor Josh Jacques.
"Kami tidak tahu jika munisi yang digunakan dalam serangan tersebut merupakan salah satu senjata kami. Tidak banyak orang kami di lapangan," jelas Jacques.
Sebelumnya, jet tempur koalisi Saudi menyerang sebuah bus yang berada di Pasar Dahyan yang terletak di utara Provinsi Saada.
Serangan itu menewaskan 51 orang, termasuk di dalamnya 40 anak-anak yang berusia antara 10 sampai 13 tahun, dan melukai 79 orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.