Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Dalam Botol Berusia 94 Tahun, Ungkap Kisah Petualangan Dahsyat

Kompas.com - 10/08/2018, 18:38 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

Tujuan utama ekspedisi itu adalah untuk mencari spesies baru mamalia laut seperti lumba-lumba dan duyung.

Sayangnya, untuk mengetahui spesies baru itu mereka harus membunuh hewan yang ditemui.

"Kami mungkin akan bertolak ke Vigo lalu ke kepulauan Canary, lalu ke Hindia Barat, lanjut ke Colon melewati terusan Panama," kata Dr Cottle.

"Dari sana kami menuju pulau-pulau yang tersebar di Laut Selatan. Kami akan mampir di Samoa, Niugini Utara, Singapura, dan Sumatera Utara," tambah dia.

Baca juga: Surat Dalam Botol Dibalas Setelah 20 Tahun

"Sebagian wilayah Sumatera Utara masih belum beradab dan dihuni suku-suku kanibal," lanjut Cottle.

Baru beberapa hari berlayar, Malaya dihantam badai besar selama 12 jam sebelum tiba di Kepulauan Canary untuk beristirahat.

Namun, perjalanan menuju Kepulauan Galapagos di lepas pantai Ekuador tempat Hugh membuang botol berisi surat itu memakan waktu lebih dari tiga tahun.

Saat itu Hugh sudah merasa menemukan panggilannya dan enggan pulang ke Inggris. Dia lalu turun di Colon, Panama pada Februari 1926 sebelum pindah ke Cristobal pada 1929.

Di kota itulah Hugh menjadi bankir dan bertemu perempuan yang akan menjadi istrinya, Gay. Bersamanya, Hugh mendapatkan seorang putri.

Meski sudah berkeluarga dan memiliki pekerjaan yang baik, jiwa petualangan Hugh tak bisa dijinakkan.

Dan seperti ditulis dalam buku "Rough and Tumble" karya Bob Roberts terbitan 1935, Hugh bertekad menemukan harta karun Lima bernilai 300 juta poundsterling.

Harta karun ini kemungkinan berupa persediaan emas dan perhiasan yang dicuri seorang kapten kapal asal Inggris dan dikabarkan dikubur di sebuah gua di Pulau Cocos.

"Di Cristobal kami bertemu dengan pemuda bernama Hugh Craggs yang amat tertarik dengan apa yang sedang kami kerjakan," demikian salah satu bagian buku itu.

"Craggs mulai berbicra soal Pulau Cocos (sekitar 560 kilometer dari Kosta Rika). Saat bekerja di Malaya dia pernah tinggal 47 hari di sana. Pulau itu amat memukaunya," tambah buku tersebut.

Namun, pencarian itu tak berhasil dan kemudian Hugh bersama istrinya pindah ke New York pada 1932, lalu ke sekitar Florida, Hindia Barat, kemudian ke Amerika Tengah dan Selatan.

Pada 1983, Gay meninggal dunia. Dan delapan tahun kemudian setelah pindah ke Arizona, AS, Hugh Craggs menyusul sang istri.

Salah satu cucu Hugh Craggs masih bisa mengingat beberapa kisah luar biasa yang dituturkan kakeknya.

"Di masa perang, kakek menggalang dana di Colon untuk membeli sebuah pesawat Spitfire untuk Inggris. Dia juga menjadi orang pertama yang mengarungi terusan Panama menggunakan kayak," kata sang cucu.

Baca juga: Menguak Riwayat Berbagai Pesan Dalam Botol yang Mengarungi Dunia

Sementara, Grant Peters yang menemukan surat dalam botol milik Hugh Craggs mengaku sangat takjub dengan kisah yang bisa dia ungkap.

"Hugh memiliki kehidupan yang luar biasa. Sebuah kehormatan saya bisa mengetahuinya, petualangannya sungguh hebat," kata mahasiswa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com