Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas dan Israel Capai Gencatan Senjata Pasca-serangan Udara

Kompas.com - 10/08/2018, 17:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

GAZA CITY, KOMPAS.com - Hamas dan Israel dilaporkan bersepakat melakukan gencatan senjata pasca-serangan yang terjadi di Jalur Gaza Kamis (9/8/2018).

Kabar tersebut dihembuskan dua pejabat anonim Palestina, sebagaimana diwartakan Middle East Eye Kamis (10/8/2018).

Pejabat tersebut menjelskan, gencatan senjata terjadi setelah serangan udara Israel menghantam Pusat Kebudayaan Al-Meshaal.

Baca juga: Balas 150 Roket Hamas, Israel Gempur 140 Tempat di Gaza

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, gempuran tersebut menyebabkan setidaknya 18 orang warganya mengalami luka-luka.

Ketua diaspora Mesir di Gaza Aadel Abdul Rahman berujar, selain sebagai pusat kebudayaan, Al-Meshaal juga memiliki perpustakaan.

"Bangunan itu juga menjadi semacam tempat pencatatan sipil bagi warga Mesir yang menikah dengan orang Palestina di Gaza," ujar Rahman.

Sineas Palestina, Rowaida Amer, mengecam serangan itu karena bangunan tersebut merupakan simbol kebahagiaan warga di Gaza.

"Kini mereka bakal menderita karena bangunan itu dihancurkan tanpa alasan. Apakah mempertahankan kebudayaan merupakan kejahatan?" keluh Amer.

Pejabat Palestina anonim itu berkata, Israel dan Hamas melakukan mediasi dengan perantaraan Mesir, dan bakal terlaksana pukul 20.45 waktu setempat.

MEE memberitakan tidak ada tanggapan dari pemerintah Israel. Namun, Tel Aviv mengklaim bangunan itu digunakan sebagai markas Hamas.

Israel mengerahkan jet tempurnya di 140 titik berbeda sebagai balasan setelah Hamas menembakkan 150 roket.

Mantan juru bicara IDF Peter Lerner menulis di Twitter, sistem pertahanan Iron Dome berhasil mencegat 25 di antaranya.

Kebanyakan roket itu jatuh di tempat terbuka. Namun, dua dilaporkan menghantam kota Sderot yang dekat dengan Gaza.

Baca juga: Satu Tentaranya Tewas, Pasukan Israel Gempur Lokasi Hamas di Gaza

Akibatnya, empat orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Termasuk seorang perempuan 30 tahun asal Thailand yang terluka di dada.

Karena serangan udara tersebut, tiga warga Gaza dilaporkan tewas dengan dua di antaranya merupakan ibu dan anak.

Einas Khammash (23) dan putrinya yang baru berusia 18 bulan, Bayan, terbunuh dalam serangan udara di kawasan Jafarawi.

Selain Khammash dan Bayan, satu korban tewas berasal dari milisi Hamas. Kemudian dilaporkan 12 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Israel dan Hamas Saling Serang di Jalur Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com