Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/08/2018, 19:48 WIB

DAHYAN, KOMPAS.com - Sebuah bus yang sarat penumpang, termasuk anak-anak, terkena serangan saat melintas di wilayah yang dikuasai pemberontak di Yaman utara, Kamis (9/8/2018).

Melansir dari AFP, puluhan orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan yang diyakini dilancarkan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

"Menyusul serangan yang terjadi pada pagi tadi, yang mengenai sebuah bus yang membawa anak-anak di Pasar Dahyan, utara Saada, sebuah rumah sakit menerima puluhan korban tewas dan terluka," kata Komite Internasional Palang Merah, dalam pernyataannya.

Baca juga: Rusia Diminta Libya dan Yaman Bantu Selesaikan Konflik

"Di bawah hukum kemanusiaan internasional, warga sipil seharusnya terlindungi selama konflik," tambah pernyataan tersebut.

Stasiun televisi pemberontak Houthi, Al Masirah dalam pemberitaannya melaporkan, korban akibat serangan tersebut berjumlah 39 orang tewas dan 51 luka-luka, dengan sebagian besar adalah anak-anak.

Sebuah pasukan tempur Koalisi Arab Saudi di Yaman mengklaim telah melancarkan serangan mematikan di wilayah yang dikuasai pemberontak di utara pada Kamis.

Namun mereka menyebut serangan militer yang dilakukan adalah tindakan sah dan menargetkan elemen yang bertanggung jawab terhadap serangan misil ke kota Jizan di Arab Saudi pada Rabu (8/8/2018).

Dalam pernyataannya, pasukan koalisi tersebut tidak secara spesifik menyebut target yang diserang.

Sementara Organisasi Anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan sangat prihatin dengan laporan awal yang menyebut adanya korban anak-anak dalam sebuah serangan di Yaman.

Baca juga: Israel Ancam Serang Iran jika Blokade Perairan Yaman

Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengintervensi konflik di Yaman sejak 2015.

Mereka mencoba memulihkan pemerintah yang diakui internasional yang diusir pemberontak dari ibu kota Sanaa.

Konflik di Yaman telah menyebabkan hampir 10.000 orang tewas, mendorong PBB menyebutnya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke