Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Mata Hari, Penari Eksotis dan Seorang Mata-mata

Kompas.com - 09/08/2018, 15:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Mata Hari adalah nama panggung dari Margaretha Geertruida Zelle yang lahir di Leeuwarden, Belanda pada 7 Agustus 1876. Dia adalah anak pertama dan memiliki tiga adik laki-laki.

Ayahnya, Adam Zelle adalah seorang pedagang topi, namun kemudian bangkrut karena investasi buruk. Sementara ibunya, Antje Zelle, telah meninggal saat Margaretha berusia 15 tahun.

Semenjak kematian sang ibu, Margaretha dan ketiga saudaranya berpisah karena harus ikut dengan kerabat yang berbeda.

Margaretha tinggal dengan ayah baptisnya, Tuan Visser dan pindah ke kota Sneek.

Di sana dia masuk sekolah pendidikan guru, namun tak lama dipaksa keluar oleh ayah baptisnya yang tidak senang dengan sikap kepala sekolah yang kerap menggoda para murid perempuan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Alexander Fleming, Penemu Antibiotik Pertama

Tak lama setelahnya, Margaretha memutuskan untuk meninggalkan ayah baptisnya dan pindah dengan pamannya di Den Haag.

Di usianya yang masih sangat muda, Margaretha telah memutuskan bahwa sensualitas yang dimilikinya adalah jalannya untuk dapat bertahan hidup.

Pertengahan 1890-an, dia tanpa ragu-ragu menjawab sebuah iklan di surat kabar yang menjadi pengantin perempuan untuk seorang perwira militer Belanda, Rudolf MacLeod.

Margaretha yang saat itu masih berusia 19 tahun pun bersedia dinikahi MacLeod yang berusia 21 tahun lebih tua darinya.

Keduanya menikah pada 11 Juli 1895 dan selama sembilan tahun pernikahan mereka, Margaretha melahirkan dua anak, seorang putra dan satu perempuan. Namun anak laki-lakinya meninggal setelah diduga diracun oleh salah seorang pekerjanya.

Pada 1904, hubungan pernikahan Margaretha dengan MacLeod memburuk. Keduanya pun berpisah dan MacLeod membawa putri mereka. Sementara Margaretha yang telah menjadi janda pindah ke Paris.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Andy Warhol, Seniman Pop Art Berdarah Slovakia

Di Paris, kehidupan Margaretha mulai berubah drastis. Dia menjadi simpanan seorang diplomat Perancis dan dirinya memutuskan untuk menjadi seorang penari.

Namun bukan penari pada umumnya di masa itu. Margaretha memilih menarikan tarian eksotis yang dia kreasikan dari gambar-gambar di buku budaya dan simbol religius yang didapatnya saat mengikuti mantan suaminya tinggal di Hindia Belanda.

 


Mata Hari saat mengenakan busana tarinya.ENCYCLOPEDIA BRITANNICA Mata Hari saat mengenakan busana tarinya.
Mata Hari Si Penari Eksotis

Dengan kecantikan fisik dan kepercayaan diri yang dimilikinya, Margaretha menampilkan tariannya yang langsung mencuri perhatian masyarakat. Dia bahkan tidak ragu untuk tampil hingga nyaris tanpa busana.

Melengkapi transformasi dirinya dari seorang istri pejabat militer menjadi seorang penari, Margaretha pun mulai menggunakan nama panggung Mata Hari, yang diambil dari bahasa Melayu.

Dengan penampilan sensual yang ditawarkannya, Mata Hari tidak butuh waktu lama untuk menjadi penari terkenal dan banyak diminta tampil di Paris.

Dia pun menjadi kenal dengan banyak perwira militer yang kadang menjadi kliennya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Pijakkan Kaki di Bulan

Namun ketenaran Mata Hari tidak berlangsung lama. Dalam beberapa tahun, mulai banyak bermunculan penari muda lain yang menggantikannya.

Selain itu mulai muncul kritikan terhadap dirinya yang dianggap hanya menjual ketelanjangan dibanding kemampuan menari. Tawaran tampil pun mulai jarang didapatkannya.

Demi menyambung hidup, Mata Hari mulai memanfaatkan sensualitas dirinya dan masuk ke dunia prostitusi. Dia kembali menjalin hubungan dengan sejumlah perwira yang pernah dikenalnya, meski kini dalam urusan yang berbeda.

Di tengah situasi dunia yang tengah berkecamuk karena Perang Dunia I, Mata Hari yang berkewarganegaraan Belanda dapat dengan mudah berpindah dari Jerman dan Paris karena tidak memihak.

Hal tersebut akhirnya turut disadari oleh pihak intelijen Inggris dan Perancis yang kemudian mulai menempatkannya dalam pengawasan.

Pada 1916, saat usianya mulai mendekati 40 tahun, Mata Hari bertemu dengan seorang Kapten Rusia, Vladimir de Masloff yang membuatnya terpikat.

Namun perang mengharuskan kapten berusia 21 tahun itu untuk maju ke garis depan medan pertempuran, hingga membuatnya terluka dan mengalami kebutaan di salah satu matanya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Louis Vuitton, Tunawisma Pencipta Koper Mewah

Mata Hari yang terlanjur jatuh hati pada Masloff berniat membantunya secara finansial. Namun situasi ekonominya sendiri saat itu tidak memungkinkan.

Pada saat yang sama, datang tawaran dari pihak intelijen Perancis untuk menjadi mata-mata dan ingin Mata Hari mencuri informasi dari para perwira Jerman.

Merasa kontak selama menjalani prostitusi akan berguna, Mata Hari menerima tawaran itu dan mulai kembali mendekati para perwira Jerman yang dikenalnya.

Dia pun bertemu dengan seorang atase Jerman, menyampaikan sedikit rumor terkait militer Perancis dan berharap mendapatkan informasi sebagai imbalannya.

Margaretha Geertruida Zelle atau lebih dikenal dengan nama Mata Hari saat menjadi penari eksotis.ENCYCLOPEDIA BRITANNICA / HARLINQUE / H ROGER-VIOLLET Margaretha Geertruida Zelle atau lebih dikenal dengan nama Mata Hari saat menjadi penari eksotis.
Tuduhan Agen Ganda dan Akhir Kehidupan

Namun belum sampai berhasil mendapat informasi yang diharapkan, Mata Hari justru ditangkap pihak Perancis dan dituduh telah menjadi agen ganda.

Para sejarawan meyakini, setelah memberikan informasi kepada Jerman, perwira yang ditemuinya mengirim pesan rahasia kepada Berlin yang menyatakan bahwa Mata Hari adalah kontak mata-mata Jerman.

Pesan tersebut didengar oleh pihak Perancis yang kemudian menyimpulkan jika Mata Hari telah bekerja pada kedua pihak. Meski hal tersebut belum terbukti hingga saat ini.

Pada 13 Februari 1917, Mata Hari ditangkap di Paris dan dipenjara di Penjara Saint-Lazare.

Selama penyelidikan yang dipimpin Kapten Pierre Bouchardon, Mata Hari membantah telah mengkhianati Perancis dan bekerja untuk Jerman.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Elizabeth Blackwell, Perempuan Dokter Pertama Era Modern

Namun karena pengakuannya yang menyatakan dirinya pernah menerima bayaran dari seorang diplomat Jerman, pengadilan memutuskan Mata Hari bersalah dan menjatuhkan hukuman mati.

Mata Hari melakukan pembelaan bahwa bayaran tersebut diberikan atas jasa pelayanan seks yang diberikannya, namun pihak pengadilan tidak menanggapinya.

Mata Hari dieksekusi oleh regu tembak pada 15 Oktober 1917 di Paris.

Dia menjadi salah satu dari sekian banyak kasus tuduhan mata-mata yang dijatuhkan militer Perancis, sebagai kambing hitam atas kekalahan dalam Perang Dunia I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com