OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Rabu (8/8/2018) menolak untuk minta maaf karena telah mengkritik praktik hak asasi manusia di kerajaan Arab Saudi.
Sementara, pemerintah Saudi sedang mempertimbangkan langkah "hukuman" lebih lanjut kepada Kanada.
Ketegangan di antara kedua negara makin memanas sejak Senin lalu, ketika Saudi menarik duta besarnya di Kanada, membekukan semua kerja sama perdagangan dan investasi.
Negeri pimpinan Raja Salman itu juga merelokasi ribuan mahasiswa Saudi yang menempuh pendidikan di Kanada.
Baca juga: Hubungan Memanas, Saudi Larang Warganya Berobat ke Kanada
Tak hanya sampai di situ, maskapai milik negara, Saudia, juga menangguhkan penerbangan langsung ke Toronto. Kemudian, pasien dari Saudi yang berobat di Kanada akan dipindahkan ke negara lainnya.
Kerajaan tersebut marah atas seruan terbuka Kanada mengenai penahanan aktivis HAM di Saudi.
"Kanada akan selalu berbicara kuat dan jelas baik secara pribadi maupun publik terkait masalah HAM," kata Trudeau, seperti dikutip dari AFP.
"Kami tidak berharap memiliki hubungan yang buruk dengan Arab Saudi," imbuhnya.
Pria berusia 46 tahun itu menyatakan, Menteri Luar Negeri Kanada Chrysia Freeland terus melakukan pembicaraan dengan Menlu Saudi Adel al-Jubeir untuk mengatasai perselisihan.
Pada pekan lalu, Kanada menyeruskan pembebasan segera kepada para aktivis, termasuk aktivis kesetaraan gender peraih penghargaan internasional, Samar Badawi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.