Remaja Pelaku Penembakan SMA di Florida Mengaku Disuruh Setan

PARKLAND, KOMPAS.com - Pelaku penembakan massal di Florida, Amerika Serikat (AS), mengaku disuruh suara dalam kepalanya ketika menyerang SMA Marjory Douglas.

Nikolas Cruz ditangkap setelah menyerang SMA Marjory menggunakan senapan serbu semi-otomatis AR-15 pada 14 Februari.

Aksi remaja berusia 19 tahun tersebut membuat 17 orang, yang terdiri dari murid dan guru tewas, serta 15 orang terluka.

Baca juga: Pelaku Penembakan SMA di Florida Dituntut Hukuman Mati

Dalam laporan interogasi dilansir The Independent, Cruz mengaku bahwa suara yang ada di kepalanya seperti Setan.

"Setan yang ada dalam kepala saya menyuruh agar saya membunuh, membakar, dan menghancurkan," tutur Cruz dalam interogasi.

Rekaman tersebut juga menjelaskan Cruz sempat meminta kepada penyidik agar bersedia membunuhnya setelah dia melakukan penembakan.

"Tolong. Pokoknya saya minta tolong bunuh saja saya," pinta Cruz dengan memelas kepada penyidik saat berada di ruangan.

Namun, rekaman tersebut memperdengarkan keengganan penyidik memenuhi permintaannya, dan kemudian berjalan keluar ruangan.

"Mengapa? Mengapa dia tak membunuhku? Mengapa dia tak membunuhku? Mengapa dia tak membunuhku?" teriaknya berulang-ulang.

Transkrip interogasi itu dirilis oleh Pengadilan Florida Senin (6/8/2018) setelah masyarakat mendesak agar segera dipublikasikan.

Pengacara Cruz, Howard Finkelstein, sempat mencabut nota pembelaan tidak bersalah asalkan jaksa penuntut tak meminta hukuman mati.

Namun, dalam persidangan Maret, jaksa menuntut hukuman mati atas 17 dakwaan pembunuhan berencana dan 17 dakwaan percobaan pembunuhan.

Sebelum menyerang Marjory, Cruz dilaporkan sempat mengunggah sebuah video yang menjelaskan alasannya melakukan penembakan.

Dalam video tersebut, dia menjelaskan ingin mendapat ketenaran, dan mengaku begitu senang ketika membicarakan detil rencananya.

Pasca-penembakan, berbagai elemen masyarakat di Negeri "Paman Sam" meminta pemerintah federal memberlakukan pengetatan senjata api.

Baca juga: Kasus Penyanderaan di Florida, Empat Anak Tewas