Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Sibuk Main Ponsel, Dua Anak Kembar di China Tewas Terseret Ombak

Kompas.com - 08/08/2018, 13:48 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Daily Mail

HUANGDONG, KOMPAS.com - Sebuah keluarga kecil di China memutuskan berlibur di pantai. Namun, waktu liburan itu justru berakhir tragis.

Dua anak kembar tenggelam di laut, saat ibu mereka sibuk bermain ponsel untuk update status di akun media sosialnya.

Daily Mail mewartakan pada Selasa (7/8/2018), sang ibu hanya berjarak beberapa meter dari kedua putrinya, sebelum menyadari mereka telah hilang dan jasadnya ditemukan sehari kemudian.

Awalnya, anak kembar bernama Pei Yuanjin dan Pei Yuantong liburan bersama dengan ibu mereka di pantai, di Qingdao, sebuah destinasi wisata populer pada musim panas.

Baca juga: China Larang Pemutaran Film Winnie the Pooh

Mereka mengunjungi pantai yang jarang dikunjungi turis, serta minim pengawasan di distrik Huangdao. Sementara, ayah mereka tak ikut berlibur ke pantai dan tetap berada di Beijing.

Sang ibu yang tidak disebutkan identitasnya itu baru sadar jika kedua putrinya hilang sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

"Saya melihat ponsel dan anak-anak saya secara bergantian," katanya kepada Beijing Youth Daily.

Namun, dia kehilangan perhatiannya ketika para gadisnya bermain pasir. Saat itu, dia sedang update status di aplikasi WeChat, hingga akhirnya menyadari kedua anaknya telah menghilang.

Ibu itu segera menghubungi polisi, yang kemudian mengirim sekitar 400 petugas penyelamat untuk mencari keberadaan Yuanjing dan Yuantong.

Jenazah kedua gadis cilik tersebut ditemukan di laut pada Senin lalu, sehari setelah dilaporkan hilang.

Baca juga: China Ingin Gelar Latihan Militer Bersama Negara-negara ASEAN

Peristiwa tragis ini menuai kemarahan dari masyarakat di China. Kebanyakan dari mereka mengutuk sikap sang ibu yang lebih mengurusi ponselnya.

Dalam sebuah kolom opini di China News berpendapat, fakta mengenai pantai yang tidak diawasi juga patut disalahkan atas insiden itu.

Pantai tidak dikelola oleh perusahaan mau pun pemerintah, juga tidak ada penjaga pantai dan peralatan keselamatan di pantai tersebut.

Kendati ada papan peringatan untuk tidak berenang, namun banyak orang yang dilaporkan kerap melanggarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com