Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2018, 19:23 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kapal pesiar atau yacht mewah terkait dengan skandal korupsi di perusahaan 1MDB yang melibatkan mantan Perdana Menteri Najib Razak sedang dalam perjalanan dari Indonesia menuju Malaysia.

Diwartakan New Straits Times pada Senin (6/8/2018), kapal pesiar bernama Equanimity dikawal oleh polisi Malaysia dan tiga kapal patroli polisi laut.

Kapal diperkirakan akan berlabuh di Port Klang pada Selasa (7/8/2018) pukul 15.00 waktu setempat.

Pemerintah Indonesia menyerahkan kapal pesiar ke pihak berwenang Malaysia, menyusul permintaan Perdana Menteri Mahathir Mohamad selama berkunjung ke Jakarta pada Juni lalu.

Baca juga: Skandal 1MDB: Indonesia Akan Kembalikan Kapal Pesiar Mewah ke Malaysia

Melalui pernyataannya di Facebook, Mahathir menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pihak berwenang dari Indonesia yang bersedia menyerahkan kapal.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas kerja sama erat dengan Malaysia dan untuk menyelesaikan salah satu masalah kami," katanya.

"Kami yakin kapal ini dimiliki oleh Malaysia karena dibeli dengan menggunakan uang negara yang dicuri," imbuhnya.

Mahathir menambahkan, siapa saja yang mengklaim kapal tersebut berhak menyodorkan bukti.

"Kami ingin tahu bagaimana mereka mendapat banyak uang untuk membeli kapal yang mahal," ucapnya melalui video di Facebook.

Namun, jika pemilik dapat membuktikan kapal dibeli dengan uang pribadi, maka pemerintah Malaysia akan mengemballkan kapal pesiar ke pemilik yang sah.

Berdasarkan laporan dan penyelidikan awal oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, yacht mewah itu dibeli dengan memakai uang yang dicuri dari 1MDB.

"Saya sungguh berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi Malaysia," kata Mahathir.

Baca juga: Polri Tangkap Buronan 1MDB Malaysia, Mahathir Terima Kasih ke Jokowi

Kapal pesiar itu disita oleh pihak berwenang Indonesia pada Februari lalu karena adanya permintaan dari kementerian AS untuk memfasilitasi penyelidikan atas skandal 1MDB.

Pada April 2018, pengadilan Indonesia memutuskan penyitaan tersebut melanggar hukum dan harus dikembalikan kepada Jho Low.

Low merupakan mantan penasihat tidak resmi 1MDB, yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

Yacht mewah Equanimity kembali disita pada Juli lalu, menyusul adanya permintaan resmi lainnya dari pemerintah AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com