Meski sudah sepakat, dalam kenyataannya kedua negara kesulitan untuk mencapai kata akhir dalam mencapai tujuan tersebut.
Media Korea Utara menuding Washington berbuat tak sama dengan rencana semula untuk memperbaiki hubungan meski Pyongyang sudah menunjukkan itikad baik.
"Muncul argumen dari kemenlu AS bahwa mereka tidak akan mengendurkan sanksi hingga denuklirisasi selesai dan menjatuhkan kembali sanksi sebagai cara meningkatkan kekuatan negosiasi," demikian harian Rodong Shinmun.
Baca juga: Ambil Kerangka Tentara Korban Perang, AS Kirim Pesawat ke Korea Utara
"Bagaimana mungkin sanksi, yang merupakan bagian dari kebijakan jahat pemerintah AS, bisa memperbaiki hubungan kedua negara?" tambah Rodong Shinmun.
Editorial ini, yang dimuat bersama foto kunjungan Kim Jong Un ke peternakan lele, menunjukkan rasa frustrasi Pyongyang karena lambannya negosiasi masalah nuklir.
Situs propaganda Korea Utara, Uriminzokkiri, Senin (6/8/2018), mendesak AS agar mencabut sanksi dan mulai membangun rasa saling percaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.