KOMPAS.com - Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir pertama sepanjang sejarah ke Kota Hisorhima, Jepang.
Proyek Manhattan yang telah dikembangkan oleh Sekutu telah melahirkan alat pemusnah massal yang akhirnya bisa memusnahkan Hiroshima.
Sebagai alat pemusnah, "Little Boy", sebutan bom itu, bisa menghasilkan 13 kiloton TNT. Peristiwa ini menewaskan lebih dari 100.000 orang dan bangunan luluh lantak.
Namun, ada kisah dari mereka yang selamat dari peristiwa ini.
Harian Kompas, 26 November 1965, memberitakan, salah seorang yang selamat dalam peristiwa bom Hiroshima adalah Tsuyoshi Yamaguchi.
Yamaguchi yang pada tahun 1965 berusia 45 tahun, merupakan seorang insinyur perkapalan. Pada 6 Agustus 1945, atau hari di mana peristiwa bom Hiroshima terjadi, Yamaguchi telah berada di Hiroshima selama tiga bulan untuk tugas dari perusahaan perkapalan.
Hari itu merupakan hari terakhirnya bertugas karena keesokan harinya akan bertolak ke Nagasaki.
Baca juga: Seperti Apa Dampak Bom Nuklir jika Dijatuhkan di Jakarta?
Sebagai orang yang bekerja di industri perkapalan, Yamaguchi bertugas mengembangkan sebuah kapal pengangkut baru bagi angkatan laut Jepang.
Pada pukul 08.15 pagi, dia keluar dari sebuah trem dekat galangan ketika Little Boy dijatuhkan oleh pesawat pengebom Amerika.
Letak trem berada sekitar 1 mil dari jatuhnya nuklir tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan