WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus mengeluarkan serangan gencar terhadap media yang dijulukinya sebagai "Fake News".
Pada Minggu (5/8/2018), dia menyebut berita palsu dapat memicu perang. Trump mengklaim mendapat dukungan dari rakyat AS untuk menunjukkan berita bias mengenai dirinya.
"Berita Palsu yang membenci saya bilang mereka adalah musuh masyarakat, karena mereka tahu itu benar," kicaunya di Twitter.
The Fake News hates me saying that they are the Enemy of the People only because they know it’s TRUE. I am providing a great service by explaining this to the American People. They purposely cause great division & distrust. They can also cause War! They are very dangerous & sick!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 5 Agustus 2018
"Saya menyediakan layanan luar biasa dengan menjelaskan hal ini kepada rakyat Amerika," imbuhnya.
Baca juga: Trump Akui Putranya Pernah Bertemu Pihak Rusia pada 2016
Kepada pengikutnya yang berjumlah 53 juta, dia menyatakan media dengan sengaja menyebabkan perpecahan besar dan ketidakpercayaan.
"Mereka (berita palsu) juga bisa menyebabkan perang. Mereka sangat berbahaya dan sakit," imbuhnya.
Setelah itu, Trump mengunggah cuitan tentang tarif dagang, yang kemudian dilanjutkan kicauan tentang pertemuan putranya, Donald Trump Jr, dengan seorang pengacara terkait Rusia.
The Hollywood Reporter mewartakan, komentar Trump tentang media makin memanas hingga kini. Dia berulang kali mengutuk berita palsu atau hoaks karena menjadi musuh masyarakat.
Dia bahkan menyebut pers "menjijikkan", dan membentuk kisah negatif.
CNBC melaporkan, beberapa media ternama di AS kerap menjadi sasaran kemarahan Trump, yaitu CNN, The Washington Post, dan The New York Times.
Baca juga: Trump Prediksi Media Fake News Bakal Hancur di Periode Keduanya
Namun, pernyataan pada Minggu lalu itu terlontar ketika beberapa kritikus mendesaknya untuk menghentikan retorika anti-persnya.
Putri Trump, Ivanka, bagkan mengomentari perselisihan ayahnya dengan media yang disebut "Fake News".
"Namun, saya tidak merasa bahwa media merupakan musuh dari masyarakat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.