Operasi kecil terhadap militer Jepang juga dilakukan oleh Amerika.
Pada April 1945, pesawat Jepang harus menghadapi pesawat tempur pengawal Amerika Serikat yang berpangkalan di Iwo Jima dan Okinawa.
Akibatnya, pihak militer Jepang mengalami kesusahan dalam pertempuran ini.
Pengembangan bom atom dan eksekusinya
Proyek Manhattan yang direncanakan Sekutu berhasil melakukan pengujian bom atom di gurun New Mexico.
Dengan tahapan ini, rencana Sekutu untuk memiliki senjata pemusnah massal bisa segera terealisasi.
Sebelumnya, proyek ini telah menjajal dua jenis bom atom, yaitu Little Boy dan Fat Man.
Little Boy merupakan jenis bom atom yang fisinya berjenis bedil mengandung uranium-235, dan isotop uranium langka yang dibuat di Clinton Engineer Works, Oak Ridge, Tennesse.
Sementara, Fat Man memiliki rangkaian ledakan tipe implosi, mengandung plutonium, dan unsur sintetis yang dibuat di sejumlah reaktor nuklir di Hanford, Washington.
Pada April 1945, beberapa kota menjadi target pengeboman.
Kokura, Hiroshima, Yokohama, dan Kyoto masuk dalam rencana awal pengeboman. Kemudian, Amerika memilih Hiroshima yang kala itu merupakan pusat industri dan markas militer terbesar.
Little Boy telah dipersiapkan pada 24 Juli 29145 dan dibawa dengan menggunakan kapal USS Indianapolis dari California.
Setelah persiapan matang, bom nuklir "Little Boy" diangkut menggunakan pesawat B-29 Enola Gay 393d Bombardment Squadron.
Pesawat ini dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets lepas landas dari North Field, Tinian, menuju Jepang dengan waktu tempuh 6 jam.
Pada 6 Agustus 1945 pukul 08.16, bom tersebut dijatuhkan di atas Kota Hiroshima. Sekitar 80.000 orang tewas sebagai akibat langsung dari ledakan itu, dan 35.000 lainnya terluka.
Sementara, dalam beberapa detik, 90.000 bangunan di Hiroshima hanya tersisa 28.000.