Lalu pada Jumat (3/8/2018) pagi, belasan petugas polisi menggelar operasi itu yang akhirnya menemukan ke-11 anak tersebut.
Para penghuni properti itu menolak untuk menyerah dan mengikuti instruksi polisi. Sehingga tak ada pilihan lain kecuali menyerbu properti tersebut.
Polisi mengamankan dua orang pria bersenjata AR-15, lima magazin berisi masing-masing 30 butir peluru, dan empat pistol lengkap dengan pelurunya.
Salah satu pistol itu ditemukan di kantong celana Wahhaj, pria yang dicari kepolisian Georgia.
Polisi menemukan lebih banyak amunisi di tempat itu yang digambarkan hanya berupa sebuah karavan yang dikubur ke dalam tanah dan ditutupi plastik tanpa listrik dan air bersih.
"Satu-satunya makanan yang kami temukan hanya beberapa butir kentang dan satu kotak nasi di dalam karavan kosong itu," kata Hogrefe.
"Tetapi yang paling mengejutkan adalah tim menemukan lima orang dewasa dan 11 anak-anak yang terlihat seperti pengungsi," ujar Hogrefe.
Tiga perempuan yang ditemukan polisi diduga kuat sebagai ibu anak-anak, yang kini berada dalam lindungan negara.
Baca juga: Disekap 14 Tahun, Bocah Ini Hanya Boleh Keluar Rumah Sekali Sebulan
Ketiga perempuan itu sudah menjalani pemeriksaan tetapi dilepaskan sambil menunggu hasil investigasi.
Tak satu pun dari orang-orang dewasa itu memberikan keterangan terkait keberadaan balita yang dibawa Wahhaj, namun polisi yakin bocah tersebut ada di tempat kumuh itu beberapa pekan lalu.
Polisi akhirnya mendakwa Lucas Morten karena menampung seorang buronan dan Wahhaj didakwa melakukan penculikan anak-anak.