Pada akhirnya, Lumumba memang dibunuh pada 17 Januari 1961. Namun, dia dibunuh oleh regu tembak pimpinan perwira Belgia dan Katangan.
Baca juga: Plot Pembunuhan Perdana Menteri Inggris dari Masa ke Masa
4. Khaled Mashal-Plot Pemberian Racun di Telinga
Mashal yang saat itu adalah Kepala Biro Politik Hamas di Yodania pernah berusaha dibunuh oleh Israel pada 25 September 1997.
Saat itu, Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha melakukan pembalasan atas peristiwa pengeboman di Pasar Mahane Yehuda di 1997.
Dua agen rahasia Israel Mossad menyamar menggunakan paspor Kanada, dan menunggu di pintu masuk kantor polisi Hamas di Amman.
Baca juga: Saat Pesan Telegram Menguak Rencana Pembunuhan Ahok
Ketika Mashal berjalan ke kantornya, salah satu agen menyergapnya dari belakang, dan menyuntik telinga kirinya dengan racun reaksi cepat.
Setelah mata-mata itu ditangkap, Mashal segera dilarikan ke rumah sakit di mana dia berada dalam keadaan koma akibat overdosis oploid.
Raja Hussein bin Talal meminta Netanyahu untuk menyerahkan penangkal racun yang awalnya mendapat penolakan.
Raja Hussein mengancam bakal membatalkan Perjanjian Damai 1994 jika Mashal tewas. Ketegangan itu membuat Presiden AS saat itu, Bill Clinton, turun tangan.
Clinton juga meminta Netanyahu untuk memberikan antidot yang kemudian disetujui dengan menugaskan Kepala Mossad, Dannny Yatom, untuk ke Amman.
Mashal selamat. Sebagai balasannya, dua agen Mossad dibebaskan, dan Pemimpin Spiritual Hamas, Ahmed Yassin, juga dilepaskan.
Baca juga: Ada Rencana Pembunuhan Ahok, Djarot Dukung Telegram Diblokir
November 1998, dia dan sejumlah agen lainnya menuduh atasan mereka telah membunuh taipan Rusia, Boris Berezovsky, yang dikenal sebagai oposisi Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Rusia Dituduh Dalangi dan Biayai Rencana Pembunuhan PM Montenegro
Dia sempat ditahan dua kali sebelum melarikan diri ke London, Inggris, bersama keluarganya, dan memperoleh suaka dengan bekerja sebagai jurnalis sekaligus konsultan.
1 November 2006, dia mengeluh tidak sehat dan segera dilarikan ke rumah sakit di mana dia dinyatakan terkena bahan radioaktif Polonium-210.
Dia kemudian meninggal usia dalam usia 43 tahun pada 23 November 2006, dan menjadi korban pertama sindrom radiasi Polonium-210.