Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

"Made in Vietnam", Istilah Global yang Baru

Kompas.com - 06/08/2018, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

FPT Corporation, perusahaan teknologi dan informasi terbesar di Vietnam, sedang mentransformasi metropolis pesisir tersebut menjadi sebuah “kota pintar” sebelum 2020.

Mereka telah berinvestasi 658.000 dollar AS di beragam proyek rintisan, seperti pengaturan signal lalu lintas secara real time dan sistem pendataan pasien secara elektronik di rumah sakit.

Pengelolaan kota tersebut bahkan dipenuhi juga oleh berbagai inovasi. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan “kota hijau” di 2025, Danang sudah mengurangi 12.000 ton emisi karbon dengan menerapkan mobil hybrid dan pemanas air bertenaga surya.

Meskipun sekarang pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan ini banyak yang melambat – terutama setelah perang dagang AS-Tiongkok – PDB Vietnam justru tumbuh sebesar 7,38 persen di kuartal I tahun 2018.

Di balik sentimen negatif Presiden Donald Trump terhadap perdagangan global, lebih dari 60 perusahaan Amerika, mulai dari Microsoft hingga IBM telah merapat ke Danang untuk melihat peluang mereka di Central Key Economic Zone, sebuah area seluas tujuh provinsi yang ditetapkan oleh pemerintah Vietnam sebagai area perkembangan ekonomi.

Namun, hanya sekitar 9 persen dari tenaga kerja di Vietnam yang memiliki kualifikasi perguruan tinggi. Hal ini dapat menjadi sebuah halangan bagi Vietnam untuk meningkatkan kapabilitas industrinya melampaui manufaktur.

Petanda yang berbunyi ?Bangun Masa Depan? mendorong pelajar Universitas untuk menuangkan semangat inovatif pada Ruang Kreasi di Danang.
Mai Duong for Ceritalah Petanda yang berbunyi ?Bangun Masa Depan? mendorong pelajar Universitas untuk menuangkan semangat inovatif pada Ruang Kreasi di Danang.
Namun Hoi tetap optimistis akan masa depan. Saat sedang duduk bersama kedua orangtuanya – yang bahagia telah pensiun dari petani – ia berkata, “Saya sangat suka dengan filosofi yang kami miliki di makerspace. Ketika kamu datang dan menciptakan sebuah inovasi, kamu bisa menemukan kegagalan dengan cepat. Tapi kamu harus terus mencoba lagi dan kelak kamu akan sukses. Sebelum menjadi sukses, kita harus menemui banyak kegagalan dulu.”

Di dinding makerspace miliknya terdapat sebuah kutipan sederhana, “Bangun masa depan”.
Jika Vietnam dapat mengembangkan tenaga kerjanya, memotong pita merah, dan mendukung lebih banyak orang seperti Hoi – masa depan Vietnam tak diragukan lagi, akan menjadi inspirasi dan berdampak bukan hanya untuk rakyatnya, tapi juga ke seluruh kawasan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com