Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Rahasia PBB Sebut Korut Tetap Lanjutkan Program Nuklirnya

Kompas.com - 04/08/2018, 12:48 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah laporan rahasia PBB menyebut Korea Utara masih melanjutkan program nuklir dan misil balistiknya yang merupakan pelanggaran terhadap sanksi internasional.

Laporan yang diperoleh CNN pada Jumat (3/8/2018) dari seorang sumber PBB itu, disiapkan para pakar independen yang menyerahkan temuan mereka setiap enam bukan kepada Komite Sanksi Korea Utara PBB.

Laporan itu juga menyebut, Korea Utara juga melanggar sanksi PBB  itu lewat para diplomat dan perwakilannya di luar negeri untuk terus menjual persenjataan konvensional.

Baca juga: Menlu AS: Korea Utara Masih Produksi Bahan Bakar Nuklir

Laporan PBB ini seakan menegaskan laporan harian The Washington Post awal pekan ini yang mempublikasikan sejumlah informasi penting termasuk citra satelit yang mengindikasikan Korut tengah membangun misil baru.

Laporan PBB itu juga muncul di saat Menlu AS Mike Pompeo sedang berada di Singapura untuk bertemu dengan para menlu ASEAN.

Di Singapura, Pompeo menegaskan, pemerintah AS akan terus menekan Pyongyang yang belum melakukan tindakan nyata melucuti persenjataan nuklirnya.

"Saya juga menekankan pentingnya menjaga tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Korea Utara untuk mencapai denuklirisasi yang sudah disetujui Ketua Kim," ujar Pompeo.

Selain itu, Pompeo yang menegaskan, pemerintah AS juga menyerukan penghentian pemindahan ilegal bahan bakar antar-kapal untuk Korea Utara.

Pompeo juga memperingatkan Rusia dan menuduh negara itu membantu Pyongyang untuk menghindari berbagai resolusi DK PBB.

"Kami sudah mendapatkan laporan bahwa Rusia mengizinkan kerja sama perusahaan Korea Utara dan memberikan izin masuk untuk pekerja asal Korea Utara," Pompeo melanjutkan.

Baca juga: Trump Sebut Tak Ada Batasan Waktu untuk Denuklirisasi Korea Utara

"Ini adalah masalah serius dan kami akan mendiskusikannya dengan Moskwa," tambah dia.

Pada Jumat (3/8/2018), Kementerian Keuangan AS mengunumkan sanksi terhadap sebuah bank asal Rusia karena membantu sebuah transaksi bank asal Korea Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com