Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2018, 22:40 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Otoritas Israel dilaporkan telah menutup sebuah rumah sakit lapangan yang didirikan pada Agustus 2017 di dekat perbatasan Suriah.

"Pasukan telah memulai proses evakuasi dan menutup bangunan klinik," kata militer Israel dalam pernyataannya, Jumat (3/8/2018).

Tidak dijelaskan dalam pernyataan tersebut alasan penutupan rumah sakit yang telah beroperasi selama satu tahun tersebut.

Rumah sakit didirikan pertama kali untuk merawat para korban akibat konflik yang berkecamuk di negara tetangganya itu. Sejak dibuka, rumah sakit tersebut telah memberikan perawatan medis kepada sekitar 6.800 warga Suriah.

Baca juga: Presiden Assad: Kemenangan dalam Perang Saudara Suriah Makin Dekat

Unit rumah sakit tersebut didirikan oleh organisasi amal milik Amerika, Friend Ships. Demikian disampaikan juru bicara militer Israel kepada AFP.

Sejak pecahnya konflik di Suriah pada 2011, Israel telah menolak untuk menerima para pengungsi dari negara itu. Sebagai opsi lainnya, para korban luka dirawat di rumah sakit dan klinik sebelum mengembalikan pasien ke negara asal mereka.

"Rumah sakit tersebut pertama kali didirikan sebagai tanggapan atas kurangnya pilihan penanganan medis di Suriah dengan tentara Israel yang mempertahankan kebijakan non-intervensi dalam konflik," lanjut pernyataan tersebut.

Meski Tel Aviv berusaha menghindari keterlibatan langsung dalam konflik, namun serangkaian serangan udara yang telah membunuh orang Iran di wilayah Suriah kerap dikaitkan dengan Israel.

Israel telah menduduki sebagian besar wilayah di Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967, sebuah langkah yang hingga kini tidak diakui masyarakat internasional.

Pemerintah Israel telah dalam kesiagaan tinggi sejak 19 Juni, ketika pasukan pro-rezim Bashar al-Assad melancarkan serangan untuk merebut kembali sejumlah wilayah kantong dari kelompok pemberontak.

Sebagian besar wilayah tersebut telah berhasil direbut kembali setelah melalui serangkaian serangan maupun gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Baca juga: Israel dan Yordania Klaim Bunuh Anggota ISIS yang Diusir Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com