Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi kepada Turki Jadi Bukti Keseriusan AS soal Pembebasan Pendeta

Kompas.com - 03/08/2018, 13:57 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan Turki makin memanas di tengah upaya negara itu meminta pembebasan terhadap pendeta AS yang masih ditahan.

AS bahkan telah mengeluarkan sanksi terhadap dua pejabat tinggi Turki, yang mendorong negara itu melakukan aksi balasan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang hadir pada pertemuan ASEAN di Singapura, Jumat (3/8/2018), mengatakan sanksi terhadap Turki menunjukkan AS amat serius meminta pembebasan pendeta Andrew Bunson.

Baca juga: Menlu AS Bakal Desak Negara ASEAN Terapkan Sanksi PBB pada Korut

Pernyataan tersebut dia lontarkan sebelum bertemu dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di forum ASEAN.

"Pejabat di Turki harus memperhatikan bahwa sudah waktunya bagi pendeta Brunson untuk dipulangkan (ke AS)," katanya, seperti diwartakan AFP.

"Saya berharap mereka akan melihat ini (sanksi) apa adanya, sebuah tindakan bahwa kami sangat serius," imbuhnya.

Seperti diketahui, Bunson merupakan pendeta Protestan yang memimpin gereja di kota Aegean, Izmir, Turki.

Kini, dia menjadi tahanan rumah pada pekan lalu, setelah selama dua tahun dipenjara atas tuduhan spionase dan mendukung kelompok teror.

"Brunson harus dipulangkan, seperti orang Amerika lainnya yang ditahan oleh pemerintah Turki," ujar Pompeo.

Baca juga: Trump Bakal Beri Sanksi Keras jika Turki Tak Bebaskan Pendeta AS

"Mereka sudah ditahan sejak lama. Mereka tidak bersalah," ucapnya.

Dua pegawai asal Turki di konsulat AS di Turki juga saat ini berada di penjara atas tuduhan teror dan satu lainnya menjadi tahanan rumah.

Sementara, beberapa warga AS ditangkap dalam tindakan keras pemerintah Turki menyusul aksi kudeta pada 2016 yang gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com