Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Kekeringan Menjadi Sebab Punahnya Peradaban Maya

Kompas.com - 03/08/2018, 13:37 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Para ilmuwan akhirnya menemykan penyebab punahnya peradaban Maya sekitar 1.000 tahun yang lalu.

Diduga kuat punahnya peradaban Maya ini dipicu kekeringan masif yang menyebar di seluruh wilayah yang kini menjadi Meksiko itu.

Para ilmuwan menemukan bukti bahwa kala itu curah hujan di kawasan tersebut turuh hingga 70 persen yang menyebabkan warga mulai meninggalkan kota-kota kuno itu.

Baca juga: Pembiusan dalam Ritual Kurban Manusia Suku Inca Terungkap

Sebenarnya banyak perdebatan terkait penyebab hancurnya kebudayaan Maya ini, tetapi teori soal kekeringan sebagai penyebab utama semakin menguat beberapa tahun terakhir ini.

Teori lain yang dimunculkan terkait penyebab kepunahan bangsa Maya adalah perang, invasi bangsa asing, atau kehilangan jalur perdagangan.

Namun, sebuah temuan baru memberikan titik cerah terkait masalah ini setelah para ilmuwan berhasil memprediksi kondisi iklim di Semenanjung Yucatan dengan menggunakan contoh sedimen dari sebuah danau.

"Peran perubahan iklim dalam kepunahan peradaban Maya amat kontroversial, lebih karena minimnya catatan terkait masalah ini, misalnya apakah kondisi cuaca saat itu basah atau kering," kata Nick Evans, mahasiswa program doktoral dari Universitas Cambridge.

"Studi kami mewakili sebuah kemajuan karena memberikan perkiraan curah hujan dan level kelembaban cuaca di masa kepunahan bangsa Maya ini," tambah Evans

Dalam penelitian yang hasilnya dimuat dalam jurnal Science, Evans dan timnya mulai bekerja sejak 1990-an untuk memecahkan misteri punahnya peradaban Maya.

Mereka kemudian menganalisa air yang berada di dalam sebuah mineral disebut gipsum yang ditemukan di Danau Chichancanab untuk mengetahui dampak perubahan curah hujan dan kelembaban udara di daerah itu.

Selama musim panas, air danay menguap ke udara dan akibat isotop yang lebih ringan atau adanya varian kimiawi, maka penguapan air menjadi lebih cepat.

"Metode ini amat akurat dan tak bedanya dengan mengukur air itu sendiri," papar Evans.

Baca juga: Temuan Baru: Cokelat Jadi Mata Uang di Peradaban Maya Kuno

Peradaban klasik Maya terentang antara 250 hingga 800 Masehi saat berbagai kuil dan monumen luar biasa dibangun.

Di akhir periode ini, sesuatu yang masih menjadi misteri terjadi yang memaksa penduduk Maya meninggalkan kota-kota mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com