Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Hitler Jadi Pemimpin Absolut Jerman

Kompas.com - 02/08/2018, 14:36 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 84 tahun yang lalu, tepatnya 2 Agustus 1934 Adolf Hitler terpilih menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Jerman.

Ketika Presiden Paul von Hindenburg meninggal dunia, kabinet Jerman kemudian mengesahkan "Undang-unang Jabatan Negara Tertinggi Reich".

Melalui peraturan baru ini maka jabatan presiden dan kanselir akan dipegang oleh satu orang, tidak terpisah seperti selama ini.

Adolf Hitler yang ketika itu menjadi kanselir akhirnya mendapatkan mandat sebagai kepala negara.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Eva Braun, Pengantin di Akhir Hayat Adolf Hitler

Penunjukkan ini membuat Hitler kemudian mendapat julukan Fuhrer (pemimpin) absolut Jerman.

Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889 di Braunau, Austria, sebuah kota kecil di tepian Sungai Inn.

Ayahnya, Alois Hitler adalah seorang pegawai kantor bea cukai, sedangkan ibunya Klara  merupakan perempuan keturunan Yahudi.

Masa kecil Hitler amat buruk karena kerap disiksa ayahnya dan kerap dihina kawan-kawannya. Namun, masa kecil yang tidak bahagia ini justru menjadikan Hitler menjadi pribadi berkarakter kuat.

Hitler juga berkali-kali mengikuti orangtuanya berpindah-pindah dari Austria ke Jerman.

Ketika berada di kota Lambach, Austria, Hitler mulai tertarik pada pada ukiran swastika di sebuah biara Katolik. Lambang swastika itulah yang nantinya diadopsi menjadi lambang Partai Nazi.

Setelah dewasa, Hitler menunjukan ketertarikan pada seni lukis. Namun, Alois tak setuju jika putranya memilih karier sebagai seorang seniman.

Pada 1903, Alois meninggal dunia, disusul Klada pada Desember 1904. Sepeninggal kedua orangtuanya, Hitler bekerja sebagai buruh kasar dan pelukis cat air untuk bertahan hidup.

Baca juga: Mengaku Cucu Adolf Hitler, Tukang Ledeng Perancis Jalani Tes DNA

Pada 1913, Hitler akhirnya menetap di Munich, Jerman. Ketika Perang Dunia I meletus, usianya baru 25 tahun dan dia memilih bergabung dengan militer.

Di kemiliteran, Hitler bertugas sebagai opsir pengantar pesan pasukan infanteri Resimen Bavaria XVI.

Ketika Perang Dunia I usai, Hitler kembali bekerja di dinas intelijen militer Jerman. Di kota unich, Hitler diberi tugas memata-matai sebuah forum diskusi Partai Buruh Jeman (DAP).

Di situlah, Hitler banyak belajar dan akhirnya menjadi seorang orator ulung dengan mengadopsi pemikiran anti-Yahudi, nasionalis, dan anti-Marxisme.

Akhirnya, dia menjadi anggota DAP dan mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Partai Buruh Nasionalis-Sosialis Jerman (Nazi).

Lambang swastika yang berasal dari biara Katolik di Lambach dijadikannya identitas Partai Nazi.

Baca juga: Gigi Hitler Ungkap Kisah Asli Kematian Pemimpin Nazi

Dalam perkembanganya, Hitler memimpin Nazi untuk melawan pemerintahan yang sah. Upaya perlawanan ini sering disebut "The Munich Beer Hall Putsch".

Alhasil, Hitler ditangkap kaerena dituduh berkhianat kepada negara. Di pengadilan tuduhan tersebut dianggap terbukti dan dia dijatuhi hukuman penjara pada 26 Februari 1924.

Setelah keluar dari penjara, Hitler semakin mantap berkarier di Partai Nazi. Pada 30 Agustus 1933, Presiden Paul von Hindenburg menunjuknya menjadi Kanselir Jerman.

Rencana tersebut merupakan langkah dari Hindenburg untuk meredam dominasi Hitler. Namun, Hindenburg meremehkan ambisi politik Hitler.

Akhirnya rencana ini malah berakibat fatal.

Sebagai kanselir, Hitler mengeksploitasi pembakaran gedung Reichstag (parlemen) sebagai dalih untuk menyerukan digelarnya pemilihan umum.

Hitler menuduh komunis berada di balik terbakarnya gedung parlemen. Hitler kemudian mendesak Hindenburg menerbiykan Dekrit Kebakaran Reichstag pada 28 Februari.

Dekrit ini pada dasarnya menghapus hak-hak dasar dan mengizinkan penahanan tanpa pengadilan terlebih dahulu.

Baca juga: Gelar Konser Perayaan Ultah Hitler, Dua Pria Polandia Ditahan

Setelah Presiden Paul von Hindenburg meninggal, pada 2 Agustus 1934, Hitler menggantikan dirinya sebagai kanselir dan pemimpin Jerman dengan sebutan Fuhrer.

Sejak saat itulah, dirinya menjadi diktator dan melakukan ambisi politiknya yang kemudian memicu Perang Dunia II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com