Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Aksi Protes Hasil Pemilu Zimbabwe, Satu Orang Tewas Ditembak

Kompas.com - 01/08/2018, 23:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HARARE, KOMPAS.com - Aksi protes yang berujung bentrok terjadi di pusat ibu kota Zimbabwe, menyusul pengumuman hasil sementara pemilu oleh komisi pemilihan yang menempatkan keunggulan untuk partai berkuasa, ZANU-PF.

Hasil perhitungan suara resmi sementara yang dirilis Komisi Pemilihan Zimbabwe (ZEC) pada Rabu (1/8/2018) menempatkan ZANU-PF yang mengusung nama Emmerson Mnangagwa sebagai kandidat presiden, unggul dalam peraihan kursi di parlemen.

Menurut ZEC, dari total 210 kursi di parlemen, 153 kursi telah dihitung dengan ZANU-PF mendapat 110 kursi dan aliansi MDC hanya dengan 41 kursi.

Baca juga: Partai ZANU-PF Pimpin Perolehan Kursi Parlemen Sementara Pemilu Zimbabwe

Hasil tersebut berpeluang semakin memudahkan jalan Mnangagwa untuk kembali meraih kursi kepresidenan.

Aksi protes menentang hasil pemilu dan menuduh adanya kecurangan dalam proses pemungutan suara pun dilancarkan massa pendukung kelompok oposisi.

Massa pendukung aliansi oposisi Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) membakar ban, merobohkan rambu-rambu di jalanan dalam aksi protes yang dimulai dari markas besar partai di Harare.

Salah seorang peserta aksi meneriakkan amarah yang menyebut Mnangagwa telah melanggar janjinya untuk menggelar sebuah pemilihan yang bebas dan adil.

"Kau bilang kau lebih baik dari Mugabe, kamu adalah cerminan Mugabe," teriak peserta protes.

Namun tindakan keras dari aparat menyebabkan satu orang peserta aksi dilaporkan tewas akibat terkena tembakan peluru tajam yang dilepaskan tentara keamanan.

Menanggapi bentrokan yang terjadi di ibu kota, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengingatkan rakyat agar tetap tenang.

"Sekarang adalah waktu untuk tanggung jawab dan yang terpenting, perdamaian," tulis Mnangagwa dalam akun media sosial Twitter miliknya.

"Di saat yang genting ini, saya mengharapkan semua pihak untuk berhenti mengeluarkan pernyataan provokatif," lanjutnya.

Baca juga: Dua Calon Presiden Zimbabwe Klaim Unggul dalam Pemilu

Sebelumnya, pemimpin oposisi Nelson Chamisa (40), mengatakan bahwa hasil pemilihan presiden telah dipalsukan dan menyebut komisi pemilihan sengaja merilis hasil sementara.

"ZEC berusaha membalikkan hasil pemilihan presiden rakyat. Ini adalah strategi untuk mempersiapkan mental warga Zimbabwe agar menerima hasil pemilihan presiden yang dipalsukan," kata Chamisa dalam akun media sosialnya.

"Kita memenangkan perolehan suara populer dan kita akan mempertahankannya!" tambah Chamisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com