Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tahan Ratusan Pengikutnya, Pemimpin Kultus Asal Korsel Ditangkap

Kompas.com - 01/08/2018, 22:10 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP,SCMP

SEOUL, KOMPAS.com - Otoritas Korea Selatan telah menahan para pemimpin sebuah kultus kiamat yang diduga telah menyekap para pengikutnya di Fiji, sebuah negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan.

Aliran kepercayaan yang disebut Grace Road Church atau Gereja Jalan Rahmat diduga memperlakukan sekitar 400 pengikutnya dengan kejam dan memiliki ritual yang keras.

Melansir dari AFP, pemimpin sekaligus pendiri kultus tersebut, Shin Ok-ju, beserta tiga pemimpin lainnya telah ditahan kepolisian Korea Selatan saat keempatnya tiba di Bandara Internasional Incheon, Seoul, pekan lalu.

"Pastor Shin dan tiga pemimpin kultus lainnya ditahan dengan tuduhan telah menggunakan kekerasan dalam memaksa pengikutnya untuk tinggal di Fiji," kata seorang pejabat polisi, Rabu (1/8/2018).

Baca juga: Sepekan Hilang, Nenek 60 Tahun Diduga Ikut Aliran Sesat

Penangkapan tersebut berkat informasi dari lima pengikut aliran tersebut yang berhasil melarikan diri.

Pastor Shin yang mengaku sebagai nabi hari kiamat itu meyakinkan para pengikutnya untuk pindah ke Fiji pada 2014, yang diklaim olehnya merupakan tempat paling aman saat terjadi bencana di Semenanjung Korea.

Namun ketika tiba di Fiji, paspor mereka disita dan mereka tidak diperbolehkan pulang.

Menurut penuturan para pengikut yang berhasil melarikan diri, kultus tersebut memberlakukan hukuman keras dan ritual kejam.

Apabila ada pengikut yang berupaya melarikan diri akan dihukum dengan hukuman fisik yang kejam.

"Saya pernah melihat seorang ayah yang diminta memukuli anaknya sebanyak 100 hingga 200 kali," kata salah seorang mantan pengikut saat wawancara di sebuah program televisi.

Baca juga: China Eksekusi Dua Orang Anggota Aliran Sesat

"Pernah juga ada pengikut yang dihukum lebih dari 600 pukulan dan akhirnya meninggal saat kembali ke rumah," tambahnya.

Menurut pengakuan saksi, kultus tersebut juga memiliki ritual di mana para pengikut akan saling memukul, yang oleh pemimpin aliran bertujuan untuk menghindari hukuman Tuhan.

Aliran-aliran kepercayaan banyak muncul di Korea Selatan. Sebelumnya pada bulan Mei lalu, seorang pemimpin aliran sesat yang mengaku sebagai juru selamat ditangkap di Seoul karena memperkosa tujuh pengikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com