Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Kiamat, Pria Kanada Ubah 42 Bus Sekolah Jadi Bunker

Kompas.com - 01/08/2018, 13:37 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

OTTAWA, KOMPAS.com - Seorang pria Kanada berusia lanjut membuat bunker anti-senjata nuklir dari 42 bus sekolah yang dikubur untuk mempersiapkan kedatangan hari akhir dunia.

Bruce Beach (83) mulai membangun bunker seluas 929 meter persegi yang dinamainya Ark Two sejak 1980-an di tengah puncak Perang Dingin.

Dengan dibantu para sukarelawan, Bruce mengelola bunkernya tetap terjaga untuk mengantisipasi pecahnya perang nuklir.

Baca juga: Begini Prediksi Para Ahli Bila Kiamat Terjadi

Bruce mengatakan, dia benar-benar yakin dunia akan hancur akibat perang nuklir dan dia amat terkejut perang itu belum pecah beberapa dekade setelah membangun bunkernya.

"Selama bertahun-tahun saya selalu berpikir inilah saatnya (perang nuklir)," ujar Bruce kepada BBC.

Untuk membangun bunkernya, Bruce mengubur 42 bus itu sedalam hampir lima meter. Bus-bus itu kemudian dilapisi beton dan dibuat menjadi sebuah jaringan perbentengan.

Bunker buatan Bruce ini bisa dihuni hingga 500 orang dengan perbekalan untuk tiga pekan, waktu yang cukup hingga radiasi nuklir mencapai level aman.

Menurut Bruce, lapisan tanah di atas komplek bunkernya ini seharusnya cukup untuk menjaga orang-orang di dalam bunker dari efek radiasi.

Untuk penerangan, Bruce menggunakan generator diesel. Bunker ini memiliki dua dapur,  ruang penyimpanan senjata, tanki dekontaminasi, kapel, ruang komunikasi radio, dan hampir 19.000 liter air bersih.

Bruce menambahkan, jika perang pecah maka dia akan terlebih dahulu menampung anak-anak ketimbang orang dewasa karena mereka adalah masa depan peradaban.

Bunker ini memiliki ruang khusus yang bisa menampung hingga 96 orang anak-anak.

Bruce menambahkan, siapa saja boleh menggunakan bunker ini tak peduli etnis, latar belakang, atau agamanya.

Baca juga: Remaja Ini Habiskan 6 Tahun untuk Bersiap Hadapi Kiamat

Dia juga tak akan meminta biaya asalkan orang-orang yang tinggal di dalam bunker itu bersedia bekerja untuk merawat tempat tersebut.

"Saya berharap bunker ini akan memberi manfaat untuk warga sekitar. Pertanyaannya, adalah warga sekitar yang akan datang dan bergabung dengan saya," kata Bruce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com