Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2018, 17:50 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Dua orang pilot dari maskapai Iraqi Airways mendapat hukuman setelah berkelahi di tengah penerbangan.

Diwartakan Newsweek Senin (30/7/2018), insiden itu terjadi ketika pesawat terbang dari Bandara Mashhad, Iran, menuju Baghdad pekan lalu (25/7/2018).

Baca juga: Kopilot Merokok di Kokpit Bikin Pesawat Air China Anjlok 6.000 Meter

The Independent memberitakan, pilot dan kopilotnya awalnya saling berdebat hingga kemudian berkelahi pada ketinggian 37.000 kaki.

Penyebabnya satu; nampan makanan. Si kopilot dalam surat kepada manajemen Iraqi Airways menceritakan kronologisnya.

Saat itu, si pilot tiba-tiba melarang pramugari membawakannya nampan makanan karena tidak meminta izinnya lebih dahulu.

"Bahkan, ketika kami berhasil mendarat pun, dia masih terus menyerang saya," kata si kopilot. AirLive.net melaporkan, kokpit sampai rusak karena perkelahian mereka.

Dalam suratnya, Iraqi Airways menyatakan dua pilot itu mendapat hukuman berupa larangan terbang sembari menunggu investigasi Kementerian Transportasi.

"Jika ditemukan adanya pelanggaran, kedua pilot itu bisa mendapat larangan terbang seumur hidup," demikian penjelasan Iraqi Airways.

Insiden yang menimpa maskapai Irak itu bukan yang pertama terjadi di 2018 ini. Pertengahan Juli, AirChina sempat anjlok 19.700 kaki.

Penyebabnya adalah kopilot mematikan sistem pendingin udara agar asap rokok elektriknya yang sedang dihisapnya tak sampai ke penumpang.

Kemudian di Januari, kru kabin British Airways harus mencegah pilotnya menerbangkan Boeing 777 dengan 300 penumpang di dalamnya setelah diketahui dia mabuk.

Baca juga: Penumpang Menolak Turun, Pilot Maskapai Ini Penuhi Kabin dengan Asap

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com