BEIJING, KOMPAS.com - Dua orang pria kakak beradik warga sebuah desa di China terjebak di dalam septic tank dan akhirnya tewas karena mencoba mengambil ponsel mereka yang jatuh.
Polisi mengatakan, salah satu pria itu turun ke sebuah tempat pembuangan kotoran di desa Huyan, provinsi Shanxi pada Selasa. pekan lalu.
Dia nekat masuk ke tempat itu untuk mengambil sebuah ponsel yang dijatuhkan anaknya sehari sebelumnya.
Setelah pria itu tak kunjung muncul dari lubang sedalam dua meter tersebut, adiknya kemudian turun untuk membantu sang kakak.
Baca juga: Pria Beristri Enam Bunuh Istri Kedua dan Kubur Korban di Septic Tank
Namun, tragedi terjadi. Kedua pria itu malah sama-sama terjebak dan akhirnya meninggal dunia di dalam lubang pembuangan limbah itu.
Saat kedua pria itu tak kunjung pulang ke rumah, keluarga mereka lalu melapor ke polisi yang kemudian melakukan pencarian.
Setelah mengetahui keduanya berada di dalam tempat pembuangan limbah, polisi berusaha membongkar dinding dan menggunakan pompa untuk mengosongkan tempat itu.
Namun, mereka terlambat.
Polisi mengatakan, gas beracun yang dihasilkan dari kotoran manusia itu bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran.
Dan, polisi menduga kuat, kondisi itulah yang menimpa kakak beradik tersebut.
Meski pemerintah China menggelar "revolusi toilet" untuk memperbaiki kualitas kesehatan publik tetapi di banyak desa tidak memiliki toilet yang memadai.
Sehingga, menggunakan lubang untuk menampung kotoran manusia adalah hal yang lumrah di berbagai desa di China.
Bukan kali ini saja warga tewas karena mencoba mengambil telepon genggam mereka yang masuk ke dalam septic tank di China.
Baca juga: Melahirkan di WC, Ibu Ini Lalu Buang Janinnya ke Septic Tank
Lima tahun lalu, insiden serupa terjadi di desa Huyan ketika seorang perempuan 43 tahun terjebak di dalam lubang pembuangan dan kemudian tewas.
Celakanya, suami dan anak perempuannya juga tewas saat berusaha menolong perempuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.