Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setumpuk Perhiasan Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Kazakhstan

Kompas.com - 30/07/2018, 19:42 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

ASTANA, KOMPAS.com - Sebuah harta karun kerajaan berusia 2.800 tahun ditemukan di kawasan pegunungan terpencil di wilayah timur Kazakhstan.

Sebanyak 3.000 perhiasan emas dan benda berharga lainnya ditemukan para arkeolog di sebuah lokasi pemakaman kuno di pegunungan Tarbagatai.

Harta karun yang disebut "amat berharga" itu diyakini merupakan milik keluarga kerajaan bangsa Saka yang hidup di Asia Tengah pada abad kedelapan sebelum Masehi.

Baca juga: Tim Arkeolog Temukan Roti Berusia 14.500 Tahun di Jordania

Di antara benda-benda berharga yang ditemukan terdapat anting-anting berbentuk lonceng, piring emas, plakat emas, rantai emas, dan kalung bertatahkan batu-batu mulia.

Selain itu ditemukan juga kain dengan manik-manik emas yang dibuat dengan teknologi yang amat rumit membuktikan level kemampuan pembuatan perhiasan yang luar biasa di masa itu.

Para arkeolog kini berharap bisa menemukan sisa-sisa jenazah pasangan yang diduga kuat menjadi pemilik harta karun luar biasa itu.

Namun, hinga kini para arkeolog belum menggali lokasi yang merupakan makam pasangan tersebut.

Profesor Zainolla Samashev yang memimpin penggalian mengatakan, banyaknya harta yang dikuburkan di tempat itu menandakan ada pasangan suami istri yang dimakamkan di situ.

"Mereka adalah para penguasa atau orang-orang yang merupakan kaum elite bangsa Saka," ujar Zainolla.

Sementara itu, kepala daerah Kazakhstan Timur Danial Akhmetov mengatakan, temuan itu memberi pandangan berbeda tentang sejarah bangsa Kazakhstan.

Masyarakat kuno ini ternyata sudah memiliki kemampuan luar biasa dalam hal pertambangan, perdagangan, dan pembuatan perhiasan.

"Kami adalah keturunan dari bangsa besar yang memiliki teknologi luar biasa," ujar Akhmetov.

Di dataran tinggi Eleke Sazy terdapat sekitar 200 situs makam kuno tempat harta benda semacam ini dijarah selama berabad-abad.

Dataran tinggi dengan padang rumput yang subur ini dianggap sebagai "surga" oleh raja-raja bangsa Saka.

"Terdapat banyak makam kuni di sini dan peluang untuk menemukan lebih banyak harta karun amat terbuka," ujar arkeolog ternama Kazakhstan, Yerben Oralbai.

Baca juga: Arkeolog Temukan Gigi Susu Berusia 560.000 Tahun di Perancis

Bangsa Saka merupakan bagian dari bangsa Sythia, sebuah peradaban nomaden yang pernah hidup di Asia Tengah hingga ke Siberia.

Bangsa Saka diketahui memiliki bahasa yang mirip dengan bahasa yang digunakan bangsa Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com