Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pesepeda Asing Diduga Tewas Dibunuh di Tajikistan

Kompas.com - 30/07/2018, 19:19 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

DUSHANBE, KOMPAS.com - Empat orang pesepeda asing yang tewas setelah ditabrak sebuah mobil di Tajikistan pada Minggu (29/7/2018), kemungkinan merupakan korban pembunuhan.

Dua warga Amerika Serikat dan masing-masing satu orang Swiss dan Belanda tewas di distrik Danghara sekitar 70 kilometer sebelah tenggara ibu kota Dushanbe.

Selain menewaskan keempat orang pesepeda itu, tiga orang wisatawan asing juga terluka dalam insiden tersebut.

Baca juga: Pemerintah Tajikistan Terbitkan Aturan Berpakaian untuk Perempuan

Aparat keamanan Tajikistan menduga insiden itu bukan sebuah kecelakaan dan dua orang yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut telah ditangkap.

Kementerian Dalam Negeri Tajikistan mengatakan, kedua tersangka melawan saat ditangkap dalam sebuah oeprasi yang digelar tak lama setelah insiden tersebut.

Polisi juga menangkap satu orang lainnya dan menyita sebuah mobil rusak yang diduga digunakan dalam insiden tabrakan itu.

Sejumlah laporan media setempat mengatakan, para tersangka bersenjatakan pisau dan menyerang para wisatawan setelah menabrak para pesepeda itu.

Pada Senin (30/7/2018), Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon mengirimkan ucapan duka cita ke pemerintah AS, Belanda, dan Swiss.

Keempat korban sedang bergabung dalam sebuah tur di negara Asia Tengah itu bersama tiga turis lain dari Perancis, Belanda, dan Swiss.

Kedutaan besar AS di Dushanbe sudah memberikan pernyataan resmi soal insiden yang menimpa warganya di Tajikistan ini.

"Kami bisa memastikan, dua pesepeda AS tewas di distrik Danghara pada 29 Juli. Namun, karena masalah privasi kami tidak bisa memberikan rincian lebih lanjut," demikian kedubes AS.

Baca juga: Tajikistan Karantina LGBT untuk Cegah Penyakit Menular Seksual

Sejauh ini, pemerintah Swiss, Perancis, dan Belanda belum memberikan pernyataan resmi soal masalah ini.

Tajikistan merupakan negara Asia Tengah bekas Uni Soviet yang masih berkutat dengan kemiskinan sejak merdeka pada 1991.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com