Berlindung dari Rudal Korut, Jepang Beli Sistem Radar Bikinan AS

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang mengumumkan bakal menganggarkan bujet sekitar 4,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau Rp 60,4 triliun.

Anggaran tersebut bakal dihabiskan untuk membangun fasilitas sistem radar anti-serangan udara bikinan AS, Aegis Ashore.

Baca juga: AS Berencana Bangun Radar Rp 14 Triliun untuk Deteksi Rudal Balistik

AFP memberitakan Senin (30/7/2018), sistem radar itu dibangun untuk melindungi Jepang dari rudal Korea Utara (Korut) yang dianggap ancaman langsung.

"Rudal balistik maupun senjata nuklir Korut telah menjadi ancaman langsung bagi negara ini," kata Menteri Pertahanan, Itsunori Onodera.

Dia menjelaskan Lockheed Martin sebagai produsen Aegis menawarkan pembangunan dengan harga per unit 1,21 miliar dolar AS, atau Rp 17,4 triliun.

Dana 4,2 miliar dolar AS yang disiapkan bakal memberikan dua unit sistem radar, ditambah biaya perawatan dan operasional hingga 30 tahun ke depan.

"Biayanya masih belum tetap. Kami berusaha untuk mencari harga terbaik," kata Onodera di hadapan awak media.

Menteri yang mejabat sejak Agustus 2017 itu berkata, dengan adanya Aegis, maka kemampuan pertahanan Jepang terhadap serangan rudal bakal meningkat pesat.

Pernyataan Onodera kemudian disikapi keras oleh Korut melalui harian milik Partai Buruh, Rodong Sinmun, dikutip Japan Times.

Dalam ulasannya, Rodong Sinmun menyebut Negeri "Sakura" tidak ingin terjadi perdamaian di Semenanjung Korea.

"Daripada mempunyai ambisi liar, lebih baik Jepang mendukung adanya perdamaian dan keamanan," tulis Rodong Sinmun.

Baca juga: Ilmuwan China Kembangkan Radar Canggih untuk Deteksi Nyamuk