Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Parlemen Ghana Tertawa karena Mendengar Nama Desa Ini

Kompas.com - 28/07/2018, 14:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ACCRA, KOMPAS.com - Suasana sidang parlemen di Ghana menjadi ceria setelah salah seorang anggotanya mulai menyebutkan nama desa di konstituennya.

Dilansir Daily Mirror Jumat (27/7/2018), awalnya sidang tersebut membahas soal daerah mana saja yang belum menerima pasokan listrik.

Baca juga: Protes soal SPJ ke Presiden Jokowi, Kepala Desa Malah Dapat Sepeda

Anggota parlemen yang bernama John Frimpong Osei mulai menyebutkan nama desa di konstituennya yang belum menerima listrik.

Koleganya meledak tertawa setelah mendengar nama desa yang disebutkan Osei, karena semuanya merupakan kemaluan manusia.

Berikut nama desa yang disebutkan Osei, setelah diterjemahkan dari bahasa setempat, Twi:
1. Etwe nim Nyansa: Vagina adalah Kebijaksanan
2. Kote ye Aboa: Penis adalah Kebodohan
3. Shua ye Morbor: Testikel adalah Kesedihan

Dari video yang beredar, beberapa anggota dewan sampai tertunduk-tunduk di bawah mejanya karena tertawa terpingkal-pingkal.

Butuh waktu lama bagi mereka untuk segera memasang muka serius, dan kembali ke dalam pembahasan soal pasokan listrik itu.

Bahkan, Menteri Energi Boakye Agyarko yang ikut dalam sidang sampai melontarkan candaan setelah nama desa itu disebut.

"Wah, memberi mereka listrik bakal mengganggu aktivitas malam mereka," begitulah kelakar yang disampaikan oleh Agyarko.

BBC memberitakan, banyak orang Ghana di desa itu yang tidak paham hingga video itu beredar, dan membuat mereka bertanya-tanya mengapa namanya tak lazim.

Dikabarkan, nama desa itu normal diberikan oleh sang pendiri dengan berpatokan kepada pengalaman hidup yang bersangkutan.

Baca juga: Perempuan Ini Baru Sadar Dirinya Terlahir Tanpa Vagina saat Usia 18 Tahun

Menurut laporan Bank Dunia di 2016, hampir 80 persen penduduk Ghana telah menerima pasokan listik, dan dua kali lipat lebih banyak dari negara Afrika lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com