BROOME, KOMPAS.com - Manajemen maskapai Virgin Australia sedang menyelidiki insiden pengusiran seorang remaja pengidap kelumpuhan otak besar atau celebral palsy, di salah satu penerbangannya menuju Perth.
Melansir ABC, Jumat (27/7/2018), Anthony (16) dijadwalkan terbang dari Broom menuju Perth untuk pemeriksaan medis pada 22 Juli 2018.
Namun ketika Athony dan pengasuhnya, Heather Hansen, tiba di Bandara Broom, staf Virgin Australia mengaku belum menerima pemberitahuan dan tidak dapat membawa remaja itu naik ke pesawat.
Baca juga: Mengenal Gangguan Tumbuh Kembang Cerebral Palsy
"Mereka meminta saya memindahkannya ke kursi roda lain," kata Hansen.
"Dan jika kami naik ke pesawat, saya harus memindahkannya dari kursi roda ke kursi," ucapnya.
Perempuan berusia 60 tahun itu mengatakan, tidak mungkin baginya untuk mengangkat Anthony sendirian ke kursi roda lain dan kursi pesawat, sebab remaja tersebut memiliki berat badan 75 kg.
Hansen menyatakan, tiket perjalanan telah dipesan melalui Skema Bantuan Perjalanan Pasien Australia Barat (PATS) dan sudah menjelaskan persyaratan bagi Anthony.
"Ini sangat membuat frustrasi, karena hal tersebut telah terjadi pada saya beberapa kali," ujarnya.
Dalam situs web resminya, Virgin Australia menekankan perlunya bagi penumpang penyandang disabilitas dan pengasuh untuk menyediakan informasi secara rinci guna memastikan peralatan yang tepat tersedia.
Staf Virgin Australia juga dapat memberikan bantuan kepada pasien yang beratnya mencapai 130 kg.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.