Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bakal Beri Sanksi Keras jika Turki Tak Bebaskan Pendeta AS

Kompas.com - 27/07/2018, 10:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengenakan sanksi lebih keras kepada Turki, jika tidak membebaskan seorang pendeta asal AS yang sekarang menjadi tahanan rumah.

"AS akan memberikan sanksi besar kepada Turki karena menahan pendeta Andrew Brunson, seorang Kristen, pria berkeluarga, dan manusia yang luar biasa," kicau Trump di Twitter, Kamis (26/7/2018).

"Dia sangat menderita. Pria yang tidak bersalah ini harus segera dibebaskan," imbuh Trump.

Diwartakan CNN, Brunson dibebaskan dari penjara dan menjadi tahanan rumah pada Rabu lalu, namun diminta untuk mengenakan alat pelacak elektronik.

 Wakil Presiden AS Mike Pence juga memberikan ancaman serupa, apabila Turki tidak segera membebaskan Brunson dan mengirimnya ke rumahnya di AS.

"Walau dia keluar dari penjara, tapi dia tetap belum bebas," katanya.

"Kepada Presiden Erdogan dan pemerintah Turki, saya punya pesan kepada Anda atas nama Presiden AS. Bebaskan pendeta Andrew Brunson sekarang atau bersiap hadapi konsekuensinya," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meresponsnya dengan mengatakan, tidak akan menoleransi ancaman yang datang dari siapa pun.

"Tidak ada yang bisa mendikte Turki. Kami tidak akan menoleransi ancaman dari siapa pun," katanya.

"Aturan ini berlaku untuk semuanya, tidak ada pengecualian," imbuhnya.

Brunson merupakan seorang pendeta gereja Prebiterian Injili dari Carolina Utara yang ditahan pada 2016, ketika pemerintah Turki menangkap jurnalis, akademisi, dan minoritas menyusul insiden upaya kudeta.

Baca juga: Ketika Trump dan Menlu Iran Terlibat Tweet-War

Awalnya, dia ditahan bersama istrinya yang dicurigai melakukan kegiatan melawan keamanan nasional Turki. Brunson dan istrinya mengelola sebuah gereja Kristen di Kota Izmir, Aegean.

Sang istri, Norine Brunson lantas dibebaskan sesaat setelah penahanannya. Namun suaminya didakwa menjadi anggota gerakan Fethullah Gulen.

Gullen adalah ulama Muslim yang tinggal di Pennsylvania, dan dituduh sebagai dalang dari upaya kudeta terhadap Erdogan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com