Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS: Korea Utara Masih Produksi Bahan Bakar Nuklir

Kompas.com - 26/07/2018, 08:18 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyatakan, Korea Utara masih memproduksi bahan bakar persenjataan nuklir.

Pernyataan Pompeo terlontar sekitar enam pekan setelah Presiden AS Donald Trump mengklaim ancaman nuklir dari negara pimpinan Kim Jong Un itu sudah berakhir.

"Ya, mereka masih memproduksi bahan bakar senjata nuklir," kata Pompeo di depan para senator, Rabu (25/7/2018).

Diwartakan AFP, Pompeo keberatan ketika ditanya secara rinci tentang kemungkinan Korea Utara masih meningkatkan program nuklirnya.

"Bolehkan saya menjawab pertanyaan itu di ruangan yang berbeda," katanya kepada senator.

Baca juga: AS Tuduh Korea Utara Tingkatkan Produksi Bahan Bakar Nuklir

Permintaan Pompeo merujuk pada rapat tertutup dengan senator untuk membahas hal tersebut.

Seperti diketahui, sebelumnya Trump bertemu dengan Kim Jong Un pada 12 Juni lalu. Dia menyatakan, Kim sepakat untuk melucuti semua senjata nuklirnya.

Setelah pertemuan bersejarah itu, Trump berkicau di Twitter bahwa tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara. Dalam beberapa hari terakhir, dia diusik oleh kritik mengenai progres denuklirisasi.

Kendati demikian, Pompeo bersikeras proses denuklirisasi sedang berlangsung.

Dia menyatakan, pemerintah AS tidak akan membiarkan negosiasi nuklir dengan Korea Utara berlanjut tanpa batas.

"Kami terlibat dalam diplomasi kesabaran, tetapi kami tidak akan membiarkan hal ini berakhir tanpa akhir," kata Pompeo.

Pompeo telah menekankan Korea Utara selama diskusi dengan Kim Yong Chol, pria tangan kanan Kim Jong Un yang kuat.

"Progres masih berlangsung. Kami membutuhkan Ketua Kim Jong Un untuk menindaklanjuti komitmennya yang dibuat di Singapura," ujarnya.

Baca juga: Pernah Dilanda Bencana Tsunami dan Nuklir, Pantai Ini Kembali Dibuka

Terkait kemajuan yang potensial, citra satelit baru menunjukkan Kim Jong Un sudah mulai membongkar fasilitas yang dianggap sebagai tempat uji coba rudal balistik antarbenua.

Pompeo menambahkan setiap negara harus mempertahankan penegakan sanksi AS terhadap Korea Utara.

Di sisi lain, China dan Rusia berpendapat Korea Utara harus diberi imbalan dengan pengenaan sanksi yang lebih ringan untuk membuka dialog lagi bersama AS dan menghentikan uji coba senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com