Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Houthi Serang Kapal Tanker Minyak Saudi di Laut Merah

Kompas.com - 25/07/2018, 23:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, menyerang sebuah kapal tanker pengangkut minyak milik Arab Saudi saat berlayar di Laut Merah, pada Rabu (25/7/2018).

Meski demikian serangan tersebut tidak menimbulkan kerusakan berarti pada kapal. Demikian disampaikan koalisi pimpinan Arab Saudi dalam pernyataannya.

"Kapal tanker minyak itu mengalami kerusakan kecil, namun milisi (Houthi) hampir menyebabkan bencana lingkungan," kata koalisi dilansir AFP.

Namun tidak diterangkan secara rinci mengenai kapal tanker tersebut maupun kerusakan yang dialami.

Baca juga: Presiden Yaman Desak Penarikan Total Pasukan Houthi dari Hodeidah

Media pemerintah Saudi memberitakan kapal tanker minyak tersebut telah menjadi sasaran kelompok teroris Houthi-Iran.

Sebelumnya, stasiun televisi pro-Houthi, Al Masirah mengatakan bahwa kelompok pemberontak telah menargetkan sebuah kapal perang Saudi, Al-Dammam.

Koalisi pimpinan Arab Saudi berulang kali telah mengecam kendali pemberontak di kota pelabuhan Hodeidah, yang akan mengancam kapal-kapal di Laut Merah, yang menjadi rute pengiriman utama perdagangan dunia.

"Serangan teroris ini merupakan ancaman berbahaya terhadap kebebasan navigasi dan perdagangan internasional di Laut Merah," kata juru bicara koalisi, Turki al-Maliki dalam pernyataannya kepada kantor berita Saudi, SPA.

"Pelabuhan Hodeidah masih menjadi titik awal serangan teroris," tambah pernyataan itu.

Baca juga: Kelompok Houthi Isyaratkan Serahkan Kendali Pelabuhan Hodeidah ke PBB

Pasukan pro-pemerintah Yaman yang didukung koalisi pimpinan Saudi saat ini tengah menghentikan serangan mereka ke kota pelabuhan Hodeidah demi memberi waktu dalam upaya perdamaian yang ditengahi PBB.

Sementara Uni Emirat Arab (UEA), yang memimpin serangan ke Hodeidah, memperingatkan kepada kelompok pemberontak bahwa serangan akan dilanjutkan demi membebaskan kota pelabuhan apabila upaya negosiasi gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com