Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan di Laos Jebol, 17 Orang Tewas dan Ratusan Warga Masih Hilang

Kompas.com - 25/07/2018, 14:54 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

ATTAPEU, KOMPAS.com - Otoritas Laos menemukan 17 korban tewas akibat tersapu air dari bendungan air yang jebol pada Senin (23/7/2018).

Sebagian dinding bendungan Xe-Namnoy di provinsi Attepeu jebol sehingga menenggelamkan beberapa desa.

"Tapi kami belum dapat menentukan jumlah yang hilang," kata Chana Miencharoen, pejabat konsulat Thailand, seperti dikutip dari AFP.

Sementara, level banjir yang mencapai atap rumah menghambat upaya penyelamatan warga.

Rekaman di televisi Laos menunjukkan orang-orang berkerumun di atap. Air yang dipenuhi lumpur merendam rumah mereka.

Baca juga: Bendungan di Laos Sempat Rusak Sebelum Jebol dan Menyapu Permukiman

"Semua yang tewas adalah warga Laos. Lebih dari 6.000 penduduk dari 8 desa di dekat bendungan terdampak bencana ini," ucap Chana.

Daerah terpencil hanya dapat diakses dengan helikopter dan perahu kecil. Sedangkan, jalanan rusak parah dan ikut hanyut tersapu air.

Sebagai informasi, bendungan bernilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17 triliun itu merupakan proyek besutan Perusahaan Energi Xe Pian Xe Namnoy (PNPC) yang berbasis di ibu kota Vientiane.

Perusahaan ini merupakan patungan antara para pengusaha Laos, Thailand, dan dua pengusaha Korea Selatan.

Salah satu perusahaan mitra asal Korea Selatan, SK Engineering & Construction, menyatakan bendungan sempat mengalami kerusakan pada bagian atasnya sebelum jebol.

"Kami segera memberi tahu pihak berwenang dan mulai mengevakuasi warga desa di hilir," katanya dalam sebuah pernyataan.

Namun, upaya perbaikan terhambat oleh hujan deras yang merusak jalan.

Air di bendungan surut

Juru bicara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, perusahaan yang terlibat dalam proyek itu segera mengirim tim bantuan di wilayah terdampak.

"Meskipun kami masih menentukan penyebab kecelakaan bendungan itu, pemerintah kami secara aktif mengambil bagian dalam upaya penyelamatan di lokasi," ucap Moon melalui juru bicaranya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com