Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Ulysses Grant, Jenderal dan Presiden AS

Kompas.com - 24/07/2018, 23:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

2. Perang Saudara Berkecamuk
12 April 1861, perang saudara pecah ketika serdadu Konfederasi menyerang Fort Sumter di Charleston, Carolina Selatan.

Kabar itu sampai di Galena dan membuat terkejut Grant. Tergugah oleh rasa patriotismenya, dia mengajukan diri menjadi relawan.

Dia menolak posisi komandan kompi milisi yang baru dibentuk dengan pangkat kapten karena mengincar jabatan yang lebih tinggi.

Namun, usahanya sempat menemui jalan buntu setelah permintaannya ditolak Mayjen George B McClellan dan Brigjen Nathaniel Lyon.

Atas bujukan anggota Kongres Elihu Washburne dari Illinois, dia ditempatkan Resimen Infanteri Ke-21 dengan pangkat kolonel, kemudian Brigjen.

Baca juga: Kematian Saleh Bawa Yaman ke Perang Saudara Baru?

Kiprahnya di Februari 1862, dengan bantuan angkatan laut, Grant dan pengikutnya berhasil merebut Fort Henry dan Fort Donelson,

Peperangan itu menjadi kemenangan awal Union di perang sipil, dan pangkat Grant kemudian dinaikkan menjadi Mayor Jenderal.

April 1862, Grant membawa pasukannya ke kawasan musuh di Tennessee yang kemudian dikenal sebagai Perang Shiloh, salah satu perang paling berdarah.

Perang Shiloh nyaris menjadi bencana bagi dia. Meski didukung Presiden Abraham Lincoln, Grant dicerca Kongres karena banyaknya korban.

Dia sempat dicobot dari jabatannya, dan baru dipulihkan setelah departemen perang melakukan penyelidikan.

Setelah kembali bertugas, di membawa pasukannya meraih kemenangan dalam perang merebut Vicksburg pada 4 Juli 1863.

Kemudian di November 1863, dia memenangkan Perang Chattanooga yang memaksa pasukan Konfederasi mundur ke Georgia.

Meski berhasil meraih kemenangan, salah satu tujuan utama Grant adalah menghancurkan Pasukan Virginia Utara yang dipimpin Jenderal Robert E Lee.

Selama Maret 1864 hingga April 1865, dia memburu Lee di hutan Virginia dengan cara membasmi setiap pasukannya.

9 April 1865, Lee akhirnya menyerah setelah melalui Pertempuran Appomattox Court House yang menandai berakhirnya Perang Saudara.

Kedua jenderal bertemu dan meneken perjanjian damai. Grant tidak menawan Lee beserta pasukannya, dan mengizinkan mereka membawa kudanya.

Baca juga: Lima Tahun Perang Saudara, Beginilah Kehancuran Suriah

3. Pembunuhan Lincoln dan Masa Rekonstruksi
Pada 14 April 1865 atau lima hari setelah kemenangan Grant, Lincoln mengundang dia dan istrinya ke Ford's Theater.

Namun, mereka menolak karena sudah punya agenda untuk pergi ke Philadelphia. Ternyata, itu adalah kali terakhir Grant bertemu Lincoln.

Presiden ke-16 AS itu kemudian ditembak di kepala oleh aktor bernama John Wilkes Booth, dan tewas pada 15 April 1865.

Grant mendapat kabar dan segera kembali ke Washington di mana wakil Lincoln, Andrew Johnson, dilantik menjadi penggantinya.

Lincoln dimakamkan pada 19 April 1865. Saat itu, Grant dengan sedih mengenangnya sebagai "sosok paling luar biasa yang pernah dia temui".

AS kemudian memasuki masa Rekonstruksi di mana Grant mendapat jabatan sebagai panglima seluruh pasukan dengan pangkat jenderal bintang lima.

Saat itu, hubungan Grant dengan Johnson begitu mesra dengan Grant memuji pemerintahannya membuat AS "tak ada yang perlu ditakuti".

Baca juga: AS Ingin Akhiri Neraka Perang Saudara di Suriah

Namun, hubungan mereka mulai renggang ketika pada Agustus 1867, Johnson mencopot Menteri Perang Edwin Stanton, dan mengangkat Grant.

Keputusan Johnson dianggap melanggar Undang-undang yang tak mengizinkan presiden mencopot anggota kabinet tanpa persetujuan Senat.

Saat itu, Grant sudah berkata kepada Johnson bahwa dia berniat mengundurkan diri untuk menghindari penjara.

Johnson membujuknya dengan meminta dia agar menunda pengunduran diri sementara Johnson mencari penggantinya.

Kemudian di 1868, Senat memutuskan untuk memulihkan jabatan Stanton. Grant merespon dengan mengosongkan kantornya tanpa mendengarkan permintaan Johnson.

Johnson yang marah kemudian menuduh Grant pembohong dalam rapat kabinet. Kontroversi sempat membuat Johnson mendapat sidang pemakzulan.

Meski berhasil lolos, Johnson harus menerima konsekuensi dengan popularitas Grant di kalangan Republikan.

Baca juga: 500 Anak Tewas dalam Perang Saudara di Yaman Selama 6 Bulan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com