Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belanda Buru Pemerkosa Mahasiswi Indonesia

Kompas.com - 24/07/2018, 14:11 WIB
Ervan Hardoko

Editor

ROTTERDAM, KOMPAS.com - Kepolisian Belanda menempuh berbagai cara untuk menangkap pemerkosa mahasiswi Indonesia di Rotterdam.

Kepolisian bahkan mengerahkan helikopter di sekitar lokasi kejadian dan mengirin kesatuan polisi satwa untuk melacak jejak tersangka.

Selain itu, sebagaimana dilaporkan harian Algemeen Dagblad, kepolisian sudah menugaskan tim forensik untuk menanyai sejumlah orang di kawasan Herman Bavinckstraat.

Sejauh ini, mahasiswi Indonesia korban perkosaan itu masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa berbicara banyak.

Baca juga: Muncul Kasus Perkosaan Pelajar Indonesia, Ini Tips agar Aman Belajar di Belanda

Kejadian bermula ketika mahasiswi tersebut mengendarai sepeda dari stasiun kereta api Rotterdam Centraal menuju rumah kosnya di Herman Bavinckstraat, pada pukul 05.00, Sabtu (21/7/2018).

Jarak dari stasiun Rotterdam Centraal ke rumah kos itu sejauh sekitar 4,4 kilometer.

Sekitar 1,5 jam kemudian, saat dia baru tiba di depan rumah kos dan sedang mengunci sepeda, tiba-tiba seorang pria menyerang dan memerkosanya.

Beberapa saat kemudian, dalam kondisi terluka, korban memberitahu tetangganya yang merupakan seorang perempuan lanjut usia.

"Kejadiannya brutal sekali," kata seorang tetangga kepada Algeemen Dagblad.

"Di luar sudah terang, semua orang bisa lihat. Saya sedang menonton televisi dengan tirai tertutup. Saya dengar orang berlari. Kemudian saya dengar orang bilang, 'tidak', dan merintih. Saya tidak lihat ke luar karena saya pikir itu anak-anak muda yang baru bepergian semalaman. Kalau saya tahu saya sudah telepon polisi," sambungnya.

Kepolisian, menurut laporan harian tersebut, menduga korban telah diikuti beberapa kilometer sebelum korban tiba di rumah kosnya.

Investigasi sementara aparat menunjukkan, tersangka berusia 20-an tahun, berkulit gelap, memakai baju berponco, dan mengendarai sepeda berwarna gelap.

Dalam keterangan kepada majalah Universitas Erasmus Rotterdam (EUR), ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Rotterdam, Zaid Ramadhan Hanan, mengatakan telah menengok korban.

Hanan menambahkan, korban merupakan mahasiswi EUR dan bukan mahasiswi pertukaran sebagaimana disebutkan di sejumlah media.

Baca juga: Terkait Perkosaan Pelajar Indonesia, Bagaimana Kondisi Keamanan di Belanda?

Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamamad Iqbal menegaskan, tim KBRI di Belanda terus memberikan pendampingan serta berkoordinasi dengan otoritas setempat.

"Keluarga meminta untuk diberikan privasi dalam kasus ini. Sesuai SOP Kemlu kami harus menjaga identitas korban," pungkas Lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com