Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi India Dituding Pilih Minum Teh dan Abaikan Korban Pengeroyokan

Kompas.com - 23/07/2018, 21:18 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kepolisian India, Senin (22/7/2018), memulai penyelidikan terkait dugaan kelalaian sejumlah petugas yang menyebabkan seorang korban pengeroyokan tewas.

Sejumlah petugas itu dikabarkan memilih beristirahat minum teh dan tidak langsung membawa korban pengeroyokan ke rumah sakit.

Akbar Khan (28) tewas akibat luka-lukanya setelah diserang sekelompok warga saat sedang menuntun seekor sapi di distrik Alwar, negara bagian Rajashtan pada Jumat pekan lalu.

Baca juga: Pria di India Dipukuli Massa hingga Tewas Saat Menuntun Sapi

Sapi bagi umat Hindu India dianggap sebagai hewan suci. Kondisi ini kemudian memunculkan kelompok-kelompok yang mengaku menjadi pelindung sapi.

Tak jarang kelompok ini menghentikan truk pengangkut sapi dan mengeroyok orang yang mereka anggap melecehkan hewan tersebut.

Dalam kasus pengeroyokan Akbar Khan ini, sejumlah media melaporkan sejumlah petugas polisi memilih beristirahat minum teh dan tidak langsung membawa pria itu ke rumah sakit.

Laporan lain menyebut, polisi malah lebih memilih mengurusi sapi itu dan membawanya ke sebuah tempat penampungan yang jauh dari lokasi pengeroyokan.

"Muncul dugaan terkait respon kepolisian setempat dalam kasus ini," kata kepala kepolisian Rajashtan OP Galhotra, lewat pernyataan tertulisnya.

"Sebuah tim telah diperintahkan untuk melakukan penyelidikan atas masalah ini dan hal-hal lain yang terkait kasus tersebut," tambah Galhotra.

Pemerintahan sayap kanan pimpinan PM Narendra Modi dituding menutup mata atas meningkatnya serangan semacam ini terhadap warga minoritas Muslim dengan alasan untuk melindungi sapi.

Sejumlah organisasi HAM mengatakan, keberadaan kelompok-kelompok ekstremis Hindu menguat di masa pemerintahan Modi yang memenangkan pemilu pada 2014.

Sementara itu, pemerintah India mengatakan sedang menanti laporan dari otorita negara bagian terkait kasus pengeroyokan ini dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengembalikan kedamaian.

Pemerintah juga membentuk sebuah tim panel untuk merancang sebuah langkah hukum demi mengurangi aksi main hakim sendiri.

Tim panel ini diminta untuk menyerahkan hasil pekerjaan mereka dalam waktu empat pekan.

Di banyak negara bagian India, membunuh seekor sapi adalah tindakan melawan hukum. Beberapa negara bagian bahkan mengharuskan izin untuk membawa sapi melintasi perbatasan negara bagian.

Baca juga: Dikubur Hidup-hidup di Kotoran Sapi, Perempuan di India Tewas

Tahun lalu terdapat dua kasus besar. Seorang peternak sapi perah tewas dikeroyok karena mengangkut beberapa ekor sapi.

Kasus lainnya, seorang pemuda tewas ditikam di dalam sebuah kereta api karena dituduh membawa daging sapi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com