NEW DELHI, KOMPAS.com - Kepolisian India, Senin (22/7/2018), memulai penyelidikan terkait dugaan kelalaian sejumlah petugas yang menyebabkan seorang korban pengeroyokan tewas.
Sejumlah petugas itu dikabarkan memilih beristirahat minum teh dan tidak langsung membawa korban pengeroyokan ke rumah sakit.
Akbar Khan (28) tewas akibat luka-lukanya setelah diserang sekelompok warga saat sedang menuntun seekor sapi di distrik Alwar, negara bagian Rajashtan pada Jumat pekan lalu.
Baca juga: Pria di India Dipukuli Massa hingga Tewas Saat Menuntun Sapi
Sapi bagi umat Hindu India dianggap sebagai hewan suci. Kondisi ini kemudian memunculkan kelompok-kelompok yang mengaku menjadi pelindung sapi.
Tak jarang kelompok ini menghentikan truk pengangkut sapi dan mengeroyok orang yang mereka anggap melecehkan hewan tersebut.
Dalam kasus pengeroyokan Akbar Khan ini, sejumlah media melaporkan sejumlah petugas polisi memilih beristirahat minum teh dan tidak langsung membawa pria itu ke rumah sakit.
Laporan lain menyebut, polisi malah lebih memilih mengurusi sapi itu dan membawanya ke sebuah tempat penampungan yang jauh dari lokasi pengeroyokan.
"Muncul dugaan terkait respon kepolisian setempat dalam kasus ini," kata kepala kepolisian Rajashtan OP Galhotra, lewat pernyataan tertulisnya.
"Sebuah tim telah diperintahkan untuk melakukan penyelidikan atas masalah ini dan hal-hal lain yang terkait kasus tersebut," tambah Galhotra.
Pemerintahan sayap kanan pimpinan PM Narendra Modi dituding menutup mata atas meningkatnya serangan semacam ini terhadap warga minoritas Muslim dengan alasan untuk melindungi sapi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan