Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kudeta Militer di Mesir

Kompas.com - 23/07/2018, 14:11 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 66 tahun lalu, tepatnya 23 Juli 1952, terjadi kudeta militer terhadap pemerintah Mesir. Kudeta itu dipimpun Gamal Abdel Nasser.

Kudeta tersebut merupakan luapan ketidakpuasan militer kepada pemerintah, khususnya korupsi yang terjadi pada masa kepemimpinan Raja Farouk.

Pada 1922, Mesir mendapat kemerdekaanya dari Inggris. Kemerdekaan ini terwujud karena kerjasama antara pemimpin Mesir yang terdiri dari kaum bangsawan, tuan tanah, dan para pekerja.

Setelah konstitusi Mesir disahkan pada 1923, Inggris masih mengawasi pergerakan dan perkembangan Mesir dengan menetapkan Gubernurnya di Mesir.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mesir Resmi Berdamai dengan Israel

Secara tidak langsung, Inggris masih tetap mengurusi dan mendikte Mesir, meski di bawah Raja Fuad, negeri itu mulai menata pemerintahan yang baik.

Sepeninggal Raja Fuad, Mesir dikuasai Raja Farouk yang menjabat ketika baru berumur 17 tahun.

Awalnya, keberadaan Faruk memimpin Mesir memberikan banyak harapan dan kebanggan dari rakyat untuk menata negeri lebih baik.

Namun antusiasme rakyat tak dibarengi kinerja baik berbagai elemen pemerintahan. Salah satunya adalah Partai Wadf yang menentang Farouk karena dianggap terlalu muda untuk memimpin.

Pada 22 Agustus 1936, pemerintahan Farouk menjalin hubungan kerja sama dengan Inggris untuk menjaga keamanan. Dampaknya Inggris menempatkan pasukan di wilayah Mesir.

Akibatnya, berbagai pro dan kontra muncul Mesir sesuai dengan idealisme masing-masing.

Berbagai penyimpangan dan kriminalitas memicu situasi yang buruk di Mesir pada waktu itu, salah satunya adalah korupsi di jajaran pemerintah.

Para pejabat kerajaan menumpuk kekayaan dan aset sehinga menimbulkan kekecewaan rakyat Mesir.

Di tengah kekecewaan rakyat itulah muncul kelompok oposisi yang menentang pemerintahan Raja Farouk.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Liga Arab Terbentuk

Pada 1942, sekelompok perwira militer membentuk sebuah badan dengan tujuan melakukan perubahan di Mesir.

Salah seorang perwira, Gamal Abdul Nasser muncul dengan gagasan membentuk organisasi Free Officer (Perwira Bebas).

Para anggota organisasi ini kemudian masuk ke dalam setiap divisi angkatan bersenjata Mesir untuk menghimpun kekuatan bersama dalam melawan pemerintahan.

Bersama dengan kelompok keamaan Ikhwanul Muslimin, Free Officer mulai menyusun serangkaian tindakan melawan pemerintah.

Akhirnya, pada 23 Juli 1952 terjadi unjuk besar-besaran yang dilakukan kelompok penentang pemerintah.

Para mahasiswa dan warga turut andil melakukan aksi menentang pemerintah dan bergabung dengan para perwira ini.

Baca juga: Panglima Pencetus Kudeta Militer Zimbabwe Disumpah Jadi Wapres

Ketika itu muncul ketegangan antara kelompok militer pro-Raja Farouk dengan militer yang anti pemerintahan.

Kelompok pendukung pemerintah adalah pasukan pengawal kerajaan yang menolak untuk bergabung dengan Free Officer.

Pertumpahan darah tidak bisa dielakkan, yang mengakibatkan jatuh korban di kedua belah pihak.

Free Officer memberi ultimatum kepada Raja Farouk untuk mengubah Undang-Undang Dasar Mesir dan membubarkan parlemen dan mengusir pasukan Inggris.

Akibat peristiwa tersebut, pada 26 Juli 1952 Raja Farouk meninggalkan Mesir. Peristiwa ini mengakiri kedudukannya sebagai pemimpin di Mesir.

Sepeninggalnya Raja Farouk, Mesir dipimpin Dewan Transisi yang dipimpin Muhammad Naguib, Aly Maher Pasha dan Soliman Hafiz Bey.

Dewan ini dibentuk untuk mengisi kekosongan pemerintahan setelah Farouk turun dari jabatannya.

Pada Juni 1953, Muhammad Naguib didaulat sebagai Presiden Mesir dengan dukungan dari banyak kalangan dan pemerintah.

Baca juga: Legenda Sepak Bola Turki Dituding Terlibat Kudeta Militer

Namun, pada 1954, Nasser muncul dari balik layar, menyingkirkan Naguib dari kekuasaan, dan memproklamirkan dirinya sebagai perdana menteri Mesir.

Belakangan, Nasser mengukuhkan dirinya menjadi Presiden Mesir dan berkuasa hingga 28 September 1970.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com