Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kudeta Militer di Mesir

Kompas.com - 23/07/2018, 14:11 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

Para anggota organisasi ini kemudian masuk ke dalam setiap divisi angkatan bersenjata Mesir untuk menghimpun kekuatan bersama dalam melawan pemerintahan.

Bersama dengan kelompok keamaan Ikhwanul Muslimin, Free Officer mulai menyusun serangkaian tindakan melawan pemerintah.

Akhirnya, pada 23 Juli 1952 terjadi unjuk besar-besaran yang dilakukan kelompok penentang pemerintah.

Para mahasiswa dan warga turut andil melakukan aksi menentang pemerintah dan bergabung dengan para perwira ini.

Baca juga: Panglima Pencetus Kudeta Militer Zimbabwe Disumpah Jadi Wapres

Ketika itu muncul ketegangan antara kelompok militer pro-Raja Farouk dengan militer yang anti pemerintahan.

Kelompok pendukung pemerintah adalah pasukan pengawal kerajaan yang menolak untuk bergabung dengan Free Officer.

Pertumpahan darah tidak bisa dielakkan, yang mengakibatkan jatuh korban di kedua belah pihak.

Free Officer memberi ultimatum kepada Raja Farouk untuk mengubah Undang-Undang Dasar Mesir dan membubarkan parlemen dan mengusir pasukan Inggris.

Akibat peristiwa tersebut, pada 26 Juli 1952 Raja Farouk meninggalkan Mesir. Peristiwa ini mengakiri kedudukannya sebagai pemimpin di Mesir.

Sepeninggalnya Raja Farouk, Mesir dipimpin Dewan Transisi yang dipimpin Muhammad Naguib, Aly Maher Pasha dan Soliman Hafiz Bey.

Dewan ini dibentuk untuk mengisi kekosongan pemerintahan setelah Farouk turun dari jabatannya.

Pada Juni 1953, Muhammad Naguib didaulat sebagai Presiden Mesir dengan dukungan dari banyak kalangan dan pemerintah.

Baca juga: Legenda Sepak Bola Turki Dituding Terlibat Kudeta Militer

Namun, pada 1954, Nasser muncul dari balik layar, menyingkirkan Naguib dari kekuasaan, dan memproklamirkan dirinya sebagai perdana menteri Mesir.

Belakangan, Nasser mengukuhkan dirinya menjadi Presiden Mesir dan berkuasa hingga 28 September 1970.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com