Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Fakta tentang Pemilu Zimbabwe yang Bakal Bersejarah

Kompas.com - 23/07/2018, 13:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

HARARE, KOMPAS.com - Sekitar lima juta penduduk Zimbabwe akan menyumbangkan hak suaranya dalam pemilu presiden pada 30 Juli 2018.

Pilpres kali ini disebut sebagai pemilu bersejarah. Lalu, apa yang membedakan pemilu tahun ini dengan sebelumnya?

Berikut lima fakta tentang pemilu presiden Zimbabwe 2018, seperti diwartakan dari BBC, Senin (23/7/2018):

1. Pemilu pertama tanpa Mugabe

Sejak berdirinya negara Zimbabwe pada 1980, hanya satu orang yang selalu menang pemilu yaitu Robert Mugabe.

Potongan gambar dalam video pidato Presiden Zimbabwe Robert Mugabe di televisi nasional. Dia memberikan pidato untuk menanggapi pemecatan dirinya oleh partai berkuasa Zanu-PF. (AFP). Potongan gambar dalam video pidato Presiden Zimbabwe Robert Mugabe di televisi nasional. Dia memberikan pidato untuk menanggapi pemecatan dirinya oleh partai berkuasa Zanu-PF. (AFP).
Dia merupakan perdana menteri Zimbabwe, sampai akhirnya sistem presidensial diperkenalkan pada 1987.

Pria berusia 94 tahun itu digulingkan oleh kekuatan militer dan anggota partainya yang tidak setuju atas kebijakan Mugabe.

Baca juga: Militer Zimbabwe Berjanji Tetap Netral dalam Pemilu Presiden

Beberapa pekan sebelum militer mengambil alih, Mugabe memecat wakilnya, Emmerson Mnangagwa, yang sekarang menjadi presiden Zimbabwe sekaligus kandidat dari partai Zanu-PF.

Pengawas pemilu internasional dari Eropa dan Amerika Serikat akan diperkenankan hadir untuk pertama kalinya sejak 2002.

2. Surat suara terpanjang

Keluarnya Robert Mugabe dari pemilu memancing ambisi politik dari kandidat lain. Sebanyak 23 nama akan muncul dalam surat suara.

Kertas pemilu itu pun menimbulkan kontroversi. Dengan desain dua kolom yang menunjukkan wajah dari 23 kandidat, wajah Mnangagwa berada di kolom dua teratas.

Oposisi menyebutnya sebagai ilegal. Tapi ketua komisi pemilu Priscilla Chigumba menyatakan, jika memakai kolom tunggal maka pemilih tidak dapat memasukannya ke kotak suara karena terlalu tebal ketika dilipat.

Selain pemilihan presiden, 55 partai akan bertarung dalam pemilu parlemen. Beberapa dari mereka mencoba peruntungan baru setelah kembali dari luar negeri, dan memulai karier baru di negaranya.

3. "Pemilih hantu" dihilangkan

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com