Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Afghanistan, 11 Orang Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 22/07/2018, 22:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Ledakan bom bunuh diri mengguncang bandara internasional di Afghanistan pada Minggu (22/7/2018).

Serangan yang terjadi di pintu masuk bandara internasional Kabul tersebut menyebabkan setidaknya 11 orang meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi serangan tersebut.

Melansir dari AFP, insiden serangan tersebut terjadi saat kepulangan Wakil Presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum dari pengasingan. Para pendukung Dostum pun telah berkumpul di bandara.

Baca juga: Menlu AS Desak Pembicaraan Damai Afghanistan dengan Taliban

Sejumlah pejabat senior pemerintah, pemimpin politik dan para pendukung baru saja meninggalkan bandara susai kedatangan pemimpin etnis Uzbek yang berkuasa sekaligus mantan panglima perang itu, ketika ledakan terjadi.

Juru bicara kepolisian Kabul, Hashmat Stanikzai mengatakan, sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia dan 14 mengalami luka-luka. Namun dia tidak merinci lebih lanjut mengenati korban.

Sementara, menurut juru bicara kementerian dalam negeri,Najib Danish, pelaku bom bunuh diri mendekat dengan berjalan kaki. Di antara para korban meninggal terdapat warga sipil, seorang anak, serta anggota pasukan keamanan.

Wakil Presiden Dostum diasingkan ke Turki sejak Mei 2017 setelah dituduh terlibat dalam kasus perkosaan dan penyiksaan terhadap saingan politiknya.

Namun menurut juru bicara kepresidenan Afghanistan, Haroon Chakhansuri mengatakan, bahwa Dostum telah diizinkan untuk kembali dan melanjutkan tugasnya sebagai wakil presiden.

Para pengamat mengatakan, Presiden Ashraf Ghani memberikan lampu hijau untuk kembalinya Dostum agar dia dapat membantu menstabilkan wilayah utara dan mengamankan dukungan Uzbek sebelum pemilu presiden tahun depan.

Baca juga: Taliban Culik 43 Warga Afghanistan dari Kamp Konstruksi Jalan

Dostum menjadi salah satu tokoh kontroversial yang telah diincar pemerintah untuk reintegrasi ke dalam arus utama politik Afghanistan sejak invasi AS pada 2001.

Dostum juga yang telah membantu As dalam menggulingkan rezim Taliban pada tahun yang sama. Dia dikenal kejam dengan mengizinkan para tahanan dikurung bersama dalam satu kotak kontainer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com