Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Cegat Pussy Riot, Petugas Keamanan Final Piala Dunia Diberi Sanksi

Kompas.com - 21/07/2018, 11:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Sky News

MOSKWA, KOMPAS.com - Petugas keamanan yang gagal menghentikan aksi personel band Pussy Riot di laga Final Piala Dunia 2018 akan menghadapi sanksi.

Demikian pernyataan dari penyelenggara turnamen yang digelar di Rusia tersebut.

Melansir dari Sky News pada Jumat (20/7/2018), ketua panitia penyelenggara Piala Dunia Rusia, Alexei Sorokin, menyatakan kelompok Pussy Riot telah berperilaku tanpa menghargai kerja ribuan orang.

Namun, dia menekankan aksi menyusup ke lapangan itu seharusnya dapat dihentikan oleh para petugas keamanan.

Baca juga: Pussy Riot, Band Anti-Putin yang Menyusup ke Final Piala Dunia

"Ini merupakan pelanggaran. Petugas keamanan akan dikenai tindakan disiplin," ucapnya.

Pada laga pamungkas Piala Dunia, Minggu (15/7/2018), petugas berusaha mengejar anggota Pussy Riot yang bahkan sempat tos dengan penyerang muda Perancis Kylian Mbappe.

Petugas kemudian menangkap dan mengeluarkan perempuan dari band feminis yang anti-Putin tersebut.

Kritikan pun menyasar kepada petugas keamanan karena dinilai telalu kasar dalam mengamankan kelompok Pussy Riot.

"Ya, para petugas keamanan tidak profesional. Tapi tidak adil menuduh mereka terlalu kasar. Mereka yang menyusup ke lapangan terlalu licik," ucap Sorokin.

Seperti diketahui, empat demonstran dari band punk feminis menyerbu lapangan di stadion Luzhniki, Moskwa, ketika pertandingan antara Prancis dan Kroasia sedang berlangsung.

Mereka mengenakan seragam polisi palsu dan menyebabkan pertandingan berhenti sebentar selama pertandingan.

Baca juga: Mengenal Presiden Kroasia yang Curi Perhatian di Final Piala Dunia

Padahal, laga tersebut turut disaksikan oleh Presiden Vladimir Putin dan pemimpin negara timnas yang bertanding, serta pejabat lainnya.

Pussy Riot memprotes pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Rusia.

Aksi menyusup ke pertandingan final Piala Dunia untuk menghormati kematian Dimitriy Prigov, seorang penyair dan pembangkang selama era Soviet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com