Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Rudal Hipersonik Rusia Diduga Bocor ke Negara Barat

Kompas.com - 20/07/2018, 20:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dilaporkan menyerbu kantor fasilitas penelitian antariksa.

Dilaporkan BBC Jumat (20/7/2018), penyerbuan ke Roskosmos terjadi setelah rahasia rudal hipersonik diduga bocor ke negara Barat.

Harian Kommersant mewartakan, 10 staf di Roskosmos di fasilitas bernama TsNIIMash dicurigai, dengan kantor direktur digeledah.

Baca juga: Putin Sebut Rudal Hipersonik Rusia Bakal Beroperasi pada 2019

TsNIIMash merupakan badan penelitian paling top di Roskosmos, dan berlokasi di kota Korolyov, Region Moskwa.

"Kami menduga bahwa kebocoran tersebut datang dari salah satu staf di TsNIIMash," kata seorang sumber di FSB.

Sumber itu melanjutkan, banyak orang tentunya bakal dipecat. Namun, FSB memastikan kasus itu tidak berakhir hanya sekadar pemecatan.

Kommersant memberitakan, jika ada staf yang terbukti membocorkan data itu, maka dia bakal dijerat tuduhan melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Avangard, nama rudal balistik antar-benua (ICBM) itu, merupakan satu dari enam senjata baru yang diperkenalkan Presiden Vladimir Putin 1 Maret lalu.

Rudal dengan 10 kali kecepatan suara tersebut diklaim bisa menghantam target manapun hanya dalam waktu 1,5 jam, dan mampu bermanuver dalam kecepatan tertinggi.

Kemampuan yang dimiliki Avangard membuatnya diklaim tidak bisa dihentikan oleh sistem pertahanan paling canggih di dunia ini.

"(Avangard) ini merupakan senjata terkuat. Saya tidak yakin ada negara yang bisa membangun rudal berkecepatan di atas Mach 20 dalam beberapa tahun mendatang," kata Putin.

Pemimpin berusia 65 tahun tersebut sempat berujar, Avangard bakal meledakkan targetnya laksana meteor ataupun bola api.

Rudal yang bisa diisi hulu ledak nuklir maupun konvensional itu telah menjalani dua kali uji coba pada 2016 yang lalu.

Baca juga: Rusia Kembangkan Senjata Nuklir Terhebat, AS Mengecam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com