Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Rudal China dan Rusia, AS Tingkatkan Sistem THAAD di Korsel

Kompas.com - 20/07/2018, 16:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat berencana meningkatkan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) mereka yang ditempatkan di Korea Selatan.

Dugaan tersebut menyusul pengumuman dari Departemen Pertahanan AS bulan lalu yang akan melanjutkan penempatan sistem perisai rudal tersebut di wilayah sekutunya di Semenanjung Korea.

THAAD merupakan sistem radar canggih dilengkapi rudal pencegat yang dirancang untuk mendeteksi dan melumpuhkan serangan rudal balistik yang mendekat.

Sistem perisai rudal THAAD milik AS telah ditempatkan di Korea Selatan sejak tahun lalu sebagai persiapan menghadapi serangan Korut.

Namun keberadaan sistem tersebut di Korsel justru menjadi sumber ketegangan dengan China yang menganggapnya sebagai ancaman keamanan nasional karena kemampuannya melacak rudal mereka.

Baca juga: 6 Trailer Pembawa Sistem Rudal THAAD AS Masuk Wilayah Korsel

Melansir SCMP, pengamat militer Hong Kong, Song Zhongping mengatakan, peningkatan terhadap sistem THAAD tersebut diyakini dapat memperluas jangkauan operasionalnya dari 200 kilometer menjadi 800 kilometer.

Dengan jarak jangkauan tersebut, maka AS dapat memperluas jangkauan sistem ke seluruh China utara, di mana Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah menempatkan banyak rudalnya.

"Pentagon tampaknya ingin menggunakan ancaman nuklir Korut sebagai alasan untuk meningkatkan sistem THAAD mereka untuk menargetkan sistem rudal China dan Rusia," kata Song.

"Dengan China sebagai musuh utama, tujuan utama peningkatan sistem pertahanan AS adalah untuk mencegat rudal jarak menengah dan dekat China, serta rudal balistik supersonik PLA sebagai target utama mereka," tambahnya.

China dikabarkan tengah mengembangkan dan melakukan uji coba untuk rudal hipersonik jenis baru yang disebut DF-17 sejak tahun lalu.

Badan Pertahanan Rudal AS juga telah mengajukan dana 120 juta dolar (sekitar Rp 1,7 triliun) untuk pengembangan sistem pertahanan rudal hipersonik pada anggaran tahun depan.

Peneliti senior dari Institut Sejong, Hong Hyun-ik, mengatakan bahwa peningkatan THAAD di Korsel tersebut akan memenuhi kepentingan strategis AS untuk menahan China.

Namun bagi Korea Selatan hanya akan merasakan sedikit peningkatan dalam keamanan mereka.

Baca juga: Rusia-China Menentang Rencana AS Tempatkan Sistem Rudal THAAD di Korea

"Karena Korea Selatan saling berdampingan dengan Utara meski sistem pertahanan rudal tersebut ditingkatkan, kapasitasnya untuk melindungi wilayah Selatan tetap terbatas," kata Hong.

Menurut Hong, penyebaran dan peningkatan sistem pertahanan rudal THAAD tersebut merupakan bagian dari strategi AS di Asia Timur untuk menahan China.

"Mungkin alasan AS menghentikan latihan bersama sementara meningkatkan sistem THAAD adalah upayanya untuk meminimalkan biaya namun tetap dapat mempertahankan pengaruhnya atas wilayah tersebut," tambah Hong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com