Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Inggris Gunakan Anak Jadi Mata-mata

Kompas.com - 20/07/2018, 15:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Intelijen dan polisi Inggris dilaporkan pakai anak-anak dalam operasi rahasia melawan teroris, geng, maupun pedagang narkoba.

Sebagaimana diberitakan oleh The Guardian Kamis (19/7/2018), temuan tersebut dipaparkan oleh komite di Majelis Tinggi (House of Lords).

Temuan itu membangkitkan peringatan terkait rencana pemerintah untuk memberi keleluasaan dinas rahasia menggunakan anak.

Baca juga: Terduga Mata-mata Rusia Tawarkan Seks demi Masuk Organisasi Penting AS

Ketua komite, Lord Trefgarne, mengatakan beberapa dari mata-mata anak tersebut berusia di bawah 16 tahun.

Mereka biasanya mendapat waktu satu bulan untuk melakukan operasi penyamaran. Namun, dilaporkan durasinya bakal ditambah menjadi empat bulan.

Tujuannya adalah menghapus kewajiban badan rahasia memperbarui otorisasi jika si agen rahasia cilik belum mendapat info dalam waktu satu bulan.

Koresponden Home Office berujar, menggunakan tekanan kepada sumber intelijen rahasia (CHIS) terbukti kurang tepat.

"Kami sangat khawatir jika menempatkan anak untuk menyamar dalam waktu lama bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik," kata Trefgarne.

Ucapan Trefgarne kemudian mendapat tanggapan dari Menteri Home Office, Ben Wallace, yang berkata kementeriannya punya alasan menggunakan anak-anak.

Intelijen berusia muda mempunyai "akses unik" untuk memperoleh informasi, terutama yang berkaitan dengan anggota geng.

Wallace menulis, sangat sulit untuk mendapat bukti tanpa menyusup jauh hingga ke lingkaran si pemimpin geng.

"Menggunakan CHIS, jaksa penuntut bisa mendapat informasi soal bagaimana anggota muda berkomunikasi dengan yang lain," kata Wallace.

Laporan tersebut memantik komentar dari Neil Woods, mantan polisi rahasia yang menyelidiki kasus narkoba di seluruh Inggris.

Baca juga: Dituduh Jadi Agen Mata-mata Rusia, Perempuan Ini Ditangkap Otoritas AS

Dia mengaku telah mengetahui adanya praktik menggunakan anak-anak untuk menyamar dan menyusup ke organisasi kriminal.

Namun, dia memperingatkan risiko yang harus dihadapi oleh anak yang menyamar jika kedok mereka sampai terbongkar.

"Mereka bakal semakin melakukan aksi teror untuk membuat takut masyarakat sebagai akibat adanya mata-mata di kelompok mereka," kata Woods.

Rosalind Comyn dari Rigths Watch menyebut dengan mengerahkan anak-anak, pemerintah melanggar kewajiban mereka melindungi HAM anak.

Baca juga: China Kembangkan Robot Burung untuk Keperluan Mata-mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com