Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Bisa Picu Perang Dunia III, Montenegro Membela Diri

Kompas.com - 19/07/2018, 22:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PODGORICA, KOMPAS.com - Pemerintah Montenegro menyatakan mereka juga turut berkontribusi dalam tercapainya perdamaian.

Pernyataan Podgorica tersebut disampaikan menanggapi perkataan Presiden AS Donal Trump yang menyebut Montenegro sebagai negara kecil Balkan dengan penduduknya yang agresif dan bisa memicu Perang Dunia III.

Pemerintah Montenegro, sebuah negara kecil Balkan yang baru bergabung dengan NATO pada 2017 lalu, membela sejarah politik damai oleh negaranya.

Baca juga: Trump Sebut Melindungi Montenegro Bisa Memicu Perang Dunia III

"Montenegro telah turut berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas, tidak hanya di daratan Eropa namun juga dunia, bersama dengan tentara AS di Afghanistan," kata pernyataan pemerintah, pada Kamis (19/7/2018).

Selain itu, Montenegro turut berperan sebagai kekuatan penjaga kestabilan di wilayah yang sempat dilanda peperangan selama pecahnya Yugoslavia pada 1990-an.

Sebagai bagian dari pasukan Yugoslavia, tentara Montenegro turut bertempur bersama Serbia dalam perang kemerdekaan Kroasia.

Namun, seperti halnya Macedonia, keputusannya untuk memisahkan diri dari federasi tidak sampai memicu peperangan.

Meski sempat dikritik dan disebut sebagai negara agresif yang dapat memicu perang, Pemerintah Montenegro menegaskan jika aliansi dengan AS tetap kuat dan permanen.

Montenegro adalah sebuah negara di pantai Adriatik dengan jumlah pasukan sekitar 2.000 personel.

Negara ini bergabung dengan NATO pada Juni 2017 lalu meski mendapat tentangan dari sejumlah anggota, serta adanya demontrasi kekerasan pada 2015. Bergabungnya Montenegro dengan pakta Atlantik Utara ini turut dikecam Rusia.

Baca juga: Trump Bisa Hentikan Latihan Militer NATO jika Putin Meminta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com