Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Percaya Intelijennya, namun Menolak Sebut Putin Pembohong

Kompas.com - 19/07/2018, 20:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikukuh memercayai jajaran intelijennya.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara dengan CBS News, seperti dikutip New York Post Rabu (18/7/2018).

Trump berkata, dia sepakat dengan Direktur Intelijen Nasional Dan Coats yang melaporkan Rusia mencampuri Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016.

Baca juga: Sebelum Dilantik, Trump Sudah Tahu Rusia Intervensi Pilpres AS

"Dia ahlinya. Jadi jika dia bilang ada (intervensi), maka saya percaya. Tak ada keraguan," kata presiden 72 tahun itu.

Presenter CBS News, Jeff Glor, kemudian bertanya jika Trump percaya, maka Presiden Rusia Vladimir Putin berbohong.

Dalam pertemuan yang digelar di Helsinki, Finlandia Senin (16/7/2018), Putin berujar Rusia tidak mungkin mencampuri Pilpres AS.

Disinggung dengan pertanyaan tersebut, mantan pembawa acara drama realita The Apprentice itu langsung menolak menyebut Putin pembohong.

"Saya tidak ingin membahas apakah Putin berbohong atau tidak. Yang ingin saya katakan, saya percaya dengan intelijen kami," tegas Trump.

Menurutnya, selain Coats, Direktur Badan Intelijensi Pusat (CIA) Gina Haspel juga melakukan pekerjaan bagus.

"Saya punya banyak figur bagus di agensi. Jika mereka mengatakan sesuatu, itu berarti banyak bagi saya," tambahnya.

Trump memanen kecaman publik AS ketika dia mengatakan bahwa dia tidak punya alasan untuk percaya bahwa Putin mengintervensi Pilpres.

Salah satunya adalah lawan politik mantan Presiden Barack Obama yang juga Ketua Komisi Bersenjata Senat, John McCain.

Baca juga: Trump Sebut Putin Bertanggung Jawab atas Intervensi Rusia di Pemilu AS

"Sikap naif, egoisme, maupun simpati yang ditunjukkan Presiden Trump memang mengecewakan. Namun konferensi di Helsinki adalah kesalahan paling fatal," tegasnya.

Sikap lebih keras ditunjukkan Brennan dalam kicauan di Twitter. Dia berkata tindakan Trump tak bisa lagi dikategorikan pelanggaran berat.

"Ini sudah masuk ranah pengkhianatan. Tidak saja karena komentar tololnya. Namun Trump sudah dikuasai Putin," kecam Brennan.

Suara kecaman yang deras mengalir membuat Trump buru-buru mengklarifikasi dalam pertemuan di Gedung Putih.

"Yang saya maksud adalah saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa Rusia tak terlibat intervensi," kata Trump.

Baca juga: Bertemu Putin, Trump Dikecam sebagai Pengkhianat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com