WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah diberi tahu bahwa Rusia mengintervensi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016.
Laporan tersebut dikeluarkan New York Times yang mewawancarai sumber kunci, seperti dikutip Newsweek Kamis (19/7/2018).
Dalam laporan tersebut, pada 6 Januari 2017, atau dua pekan sebelum dilantik, Trump menggelar pertemuan di Menara Trump, New York.
Baca juga: Trump Sebut Putin Bertanggung Jawab atas Intervensi Rusia di Pemilu AS
Pertemuan itu dihadiri antara lain mantan Direktur CIA John Brennan, maupun mantan Direktur Intelijen Nasional James Clapper.
Saat pertemuan, seorang pejabat senior intelijen menyerahkan dokumen bukti keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016 kepada Trump.
Dokumen itu memuat komunikasi antara perwira militer Rusia, dan informasi yang disediakan sumber yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Setelah melihat laporan itu, Presiden Trump dengan enggan meyakini bahwa Rusia mencampuri pilpres," ulas New York Times.
Sebelumnya dalam pertemuan di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7/2018), Trump berujar dia telah berbicara dengan Putin soal intervensi itu.
"Saya tak punya alasan mengapa harus tak percaya. Presiden Putin begitu kuat menyangkal keterlibatan negaranya," kata Trump dalam konferensi pers gabungan.
Pernyataan presiden ke-45 dalam sejarah AS itu langsung memantik kecaman baik dari partainya, Republik, maupun Demokrat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.